Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra mengaku telah menerima pelimpahan berkas penyelidikan kasus pembacokan dan penyekapan terhadap Mahasiswa Unisma bernama Shendy Hidayatullah (19) yang awalnya ditangani Polsek Pondok Gede.
"Iya (kami terima pelimpahan kasus). Sudah diproses," ujar Yoyon saat dikonfirmasi, Jumat (26/10/2018).
Terkait adanya pelimpahan kasus ini, polisi masih terus mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-bukti untuk bisa mencari pelaku pembacokan dan penyekapan terhadap Shendy.
"Anggota itu masih memproses. Jadi fokus untuk cari orangnya saja dulu," Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Ida Ketut saat dikonfirmasi secara terpisah.
Baca Juga: Pekerja Tewas di RS Budi Asih, Perusahaan Berpeluang Kena Pidana
Namun, Ida belum mau menyimpulkan soal apakah ada barang berharga milik Shendy yang dirampas para pelaku saat tindakan pembacokan terjadi. Sejauh ini, kata dia, polisi masih berfokus untuk mengidentifikasi para pelaku-pelaku tersebut.
"Iya dong. Cari pelakunya dulu. Kalau sudah ada pelakunya, barang buktinya ya itu alatnya," kata dia.
Diketahui, aksi pembacokan itu terjadi saat Shendy hendak membeli rokok di sebuah warung di kawasan Pengasinan, Kecamatan Rawa Lumbu, Bekasi, Kamis (25/10/2018) kemarin.
Peristiwa penganiayaan itu berawal ketika korban yang mengendarai sepadan motor dipepet di lampu merah oleh tiga orang tak dikenal, sambil berteriak "serahkan barang kamu". Saat itu, salah satu pelaku membacok bagian punggung Shendy hingga tersungkur. Tak lama berselang, korban kabur untuk meminta pertolongan kepada warga.
"Sekitar 10 menit korban meminta pertolongan untuk dibawa ke Rumah Sakit Mitra Timur. Namun dalam perjalanan menuju rumah sakit di sekitar Jalan Raya Sersan Aswan, Rawa Semut, korban diteriaki begal oleh pengendara motor tak dikenal," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat di konfirmasi.
Baca Juga: Rahma Azhari Bantah Jadi Dalang Perceraian Zack Lee - Nafa Urbach
Tak sampai di situ, korban kembali diberhentikan oleh sebuah mobil Daihatsu Xenia saat berada di dekat kampus Unisma. Saat itu, kata Argo, ada dua orang keluar dari mobil yang mengaku sebagai polisi. Korban, lanjut Argo, kemudian dibawa para pelaku ke dalam mobil sambil dibekap mata dan mulutnya dengan lakban.
"Korban dibawa serta dimasukkan ke dalam mobil, mulut dan tangan dan mata dilakban oleh pelaku. Korban dibawa ke daerah Pondok Gede. Di kontrakan kosong lalu ditinggal," jelasnya.