Suara.com - Perwakilan dari massa Aksi Bela Islam gagal bertemu langsung dengan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Wiranto di kantornya. Alasan Wiranto tak bisa bertemu para pendemo karena ada kunjungan kerja ke Palu, Sulawesi Tengah.
Massa yang tergabung dalam Barisan Nasional Pembela Tauhid hanya bisa bertemu dengan Sekretaris Menkopolhukam Mayjen Agus SB untuk bisa menyampaikan aspirasinya menyusul tindakan pembakaran bendera berkalimat tauhid.
Para perwakilan itu di antaranya Yusuf Muhammad Martak, Habib Idrus, Muksin Bin Zaimin, Ustad Ja'far Shodiq, Habib Mucsin Bin Zaik dan Kyai Abdul Rasyid Abdulah.
Agus mengaku akan menyampaikan poin-poin yang dibahas terkait pertemuan dari perwakilan pendemo kepada Wiranto.
Baca Juga: Upah Buruh UMP 2019 DKI Jakarta Diumumkan 1 November
"Semua poin telah kami catat dengan baik dan kami akan sampaikan ke pak Menteri," katanya di depan gedung Menkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018).
Meski aspirasinya telah ditampung, para pendemo terlihat masih kecewa karena gagal bertemu langsung dengan Menkopolhukam. Massa pun akhirnya membubarkan diri dari Gedung Kemenkopolhukam sekitar pukul 15.50 WIB.
Diketahui, Aksi Bela Taudid digelar sebagai bentuk protes atas pembakaran bendera bertulisan Tauhid di Garut, Jawa Barat, pada Minggu (21/10/2018). Aksi pembakaran pun direkam dan sempat viral di media sosial sehingga mengundang banyak kecaman dari berbagai pihak. Aksi pembakaran dilakukan oleh Banser NU karena menuding bendera tersebut merupakan lambang HTI.