Massa Aksi Bela Tauhid: Jokowi Anti Islam, Haram untuk Dipilih

Jum'at, 26 Oktober 2018 | 15:07 WIB
Massa Aksi Bela Tauhid: Jokowi Anti Islam, Haram untuk Dipilih
Aksi bela tauhid. (Suara.com/Walda)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan massa Aksi Bela Tauhid menilai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) anti Islam. Mereka menuduh pemerintahan Jokowi mengkriminalisasi ulama.

Dalam orasinya, ia mencontohkan dengan kejadian pembakaran bendera tauhid dan tuduhan terhadap Rizieq Shihab yang sempat menjadi tersangka pornografi dan buron ke Arab Saudi.

Orator itu menilai Joko Widodo tidak layak untuk dipilih menjadi presiden kedua kalinya. Hal ini dikatakan di tengah aksi yang sedang berlangsung di depan Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.

"Rezim Joko Widodo merupakan rezim pembohong, anti Islam. Ulama-ulama kita dikriminalisasi. Imam besar Habib Rizieq dikejar sampai ke Mekah. Betul tidak?" ujarnya kepada massa, membakar semangat para peserta aksi, Jumat (26/10/2018).

Baca Juga: Geger Papan Reklame Gambar Bendera Tauhid dekat Rumah Jokowi

Lebih lanjut, orator mengajak para peserta aksi untuk tidak memilih Joko Widodo untuk kedua kalinya. Pasalnya, ia menilai rezim Joko Widodo merupakan rezim haram.

"Kalau seperti ini, Joko Widodo itu haram atau halal untuk dipilih?" tanya orator.

Peserta pun menjawab dengan serentak, "Haram!"

Ia mengancam jika pemerintah tidak menindak aksi pembakaran bendera tauhid dengan tegas, maka umat Islam akan mengambil tindakan tegas. Massa pun menyambut meriah pernyataan sang orator.

"Kita akan tuntut pemerintah Joko Widodo untuk mengambil tindakan tegas. Jika tidak, kita akan mengeksekusi sendiri," tegasnya.

Baca Juga: Bendera Tauhid Hitam dan Putih Warnai Demo Aksi Bela Tauhid

Hingga pukul 14.57 WIB, massa masih berkumpul di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Aksi sejauh ini masih berlangsung tertib, tidak ada gejala kerusuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI