CCTV Dimatikan, Fransiscus Ong Tembak Anak - Istri dengan Sengaja

Jum'at, 26 Oktober 2018 | 12:22 WIB
CCTV Dimatikan, Fransiscus Ong Tembak Anak - Istri dengan Sengaja
Empat orang dalam satu keluarga ditemukan tewas dengan luka bekas tembakan di kepala, di rumah mereka sendiri, Jalan Villa Keboh Sirih RT5/RW5, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (24/10/2018). [dok.Polda Sumsel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan memastikan Fransiscus Xaverius Ong atau Fransiscus Ong menembak mati istri dan dua anaknya dengan cara menembak di kepala. Bahkan penembakan itu dilakukan dengan cara disengaja.

Kepastian bunuh diri juga melihat hasil pendalaman tipe tulisan kertas perpisahan yang ditemukan saat olah TKP dengan buku catatan milik Fransiscus Ong, hasilnya sangat mirip.

"Sedangkan kamera pemantau (CCTV) kemungkinan sengaja di matikan sekitar pukul 02.30 WIB, artinya penembakan memang seperti sudah dipersiapkan Fransiscus, apalagi ada pernyataan dari pembantu, sopir dan karyawannya mengatakan jika mereka sempat diberi hadiah seolah-olah 'perpisahan' sebelum malam peristiwa penembakan, itu menguatkan kalau ini sudah disiapkan," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat ditemui di Mapolda Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2018).

Kapolda memastikan motif tewasnya satu keluarga di Palembang murni pembunuhan dan bunuh diri. Uji labfor memastikan jenis senjata api yang digunakan menembak adalah jenis rakitan karena petugas labfor menemukan sisa gun shoot residu di bagian tangan Fransiscus Xaverius. Pihaknya menyimpulkan Fransiscus yang menembak istri, anak kemudian dirinya sendiri.

Baca Juga: ICJR Dorong Agustinus Korban Penembakan Polisi Ajukan Gugatan

"Dari hasil uji laboratorium forensik, Fransiscus (suami) terlebih dahulu menembak istri dan anak-anaknya, baru dia sendiri yang bunuh diri," kata Kapolda.

Senjata api dipastikan jenis rakitan karena laras tidak memiliki alur dan proyektil yang menembus kepala keempat korban berasal dari laras tersebut, fakta ini menguatkan penyelidikan ilmiah jika kasus tersebut murni bunuh diri.

Peti jenazah para korban dikeluarkan dari Instalasi Laboratorium Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk dibawa ke RS Charitas Palembang, Kamis (25/10/2018). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI