Politikus Sontoloyo, Gerindra: Jokowi Tunjuk Hidungnya Sendiri

Kamis, 25 Oktober 2018 | 18:04 WIB
Politikus Sontoloyo, Gerindra: Jokowi Tunjuk Hidungnya Sendiri
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono usai menghadiri diksusi Indo Barometer di Hotel Haris, FX Building, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018). (suara.com/Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menganggap pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyinggung politikus sontoloyo sama saja dengan menunjuk wajahnya sendiri. Sebab, kata dia, juru kampanye Jokowi di Pilpres 2019 satu persatu terkena kasus suap di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lanjut Ferry, sontoloyo berarti konyol, tidak beres, bodoh yang dipakai sebagai kata makian.

"Neneng Hassanah Bupati nonaktif Bekasi suap Meikarta, terbaru Bupati Cirebon kena OTT KPK dan ini kan sama dengan politikus sontoloyo. Mereka ini jurkamnya Jokowi, sama saja Jokowi tengah menunjuk hidung sendiri kalau begitu," kata Ferry Juliantono kepada Suara.com melalui keterangan tertulis, Kamis (25/10/2018).

Selain itu menurut Ferry, divestasi saham PT Freeport Indonesia sampai saat ini juga belum terealisasi, padahal pemerintah sebelumnya mengklaim jika divestasi saham Freeport sebesar 51% telah berhasil. Selain tidak jelas, kini ditemukan adanya potensi kerugian lingkungan senilai Rp 185 triliun, yang disinyalir telah ditemukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Ini juga sontoloyo 51% saham Freeport, artinya tidak benar," ujar dia.

Baca Juga: Indra Sjafri Ungkap Alasan Tarik Keluar Saddil di Laga Kontra UEA

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga ini juga menganggap pemerintahan Jokowi juga tidak becus dalam menangani masalah bencana alam yang terjadi Lombok dan Sulawesi Tengah. Pemerintah, kata dia, justru lebih mau menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah untuk acara pertemuan tahunan IMF-Wold Bank di Bali beberapa waktu lalu.

"Ini juga masuk sontoloyo penanganan bencana karena tidak beres penanganannya," pungkas dia.

Diketahui, ucapan soal politikus sontoloyo itu muncul saat Jokowi berpidato di acara pembagian 5 ribu sertifikat tanah untuk warga di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/10) lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI