Jokowi Sindir Oposisi: Salah Sedikit Demo 3 Bulan di Depan Istana

Rabu, 24 Oktober 2018 | 19:19 WIB
Jokowi Sindir Oposisi: Salah Sedikit Demo 3 Bulan di Depan Istana
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (keempat kanan), Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kelima kanan) dan Gubernur Banten Wahidin Halim (kedua kiri) meninjau rumah tahan gempa disela-sela pembukaan Trade Expo Indonesia ke-33 di Tangerang, Banten, Rabu (24/10). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi mengkritik kubu oposisi tidak pernah mengomentari prestasi yang sudah dicapai oleh pemerintah.

Jokowi kemudian memberikan satu contoh saat Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018.

Namun, Jokowi mengatakan hal itu berbanding terbalik apabila dirinya atau pemerintah melakukan kesalahan.

Ini disampaikan Jokowi saat membuka pertemuan Pimpinan Gereja dan Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen seluruh Indonesia, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2018).

Baca Juga: Tanggapi Pembakaran Bendera Tauhid, Menag Minta Tak Ada Demo

"Kalau yang bagus-bagus itu pada diam begitu. Kalau keliru sedikit, demonya tiga bulan di depan istana. 'Mbok demo dukung, sekali-kali demo dukung Asian Games, dukung Asian Para Games," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan, kalau masyarakat Indonesia bersatu akan membuahkan hasil yang baik. Contohnya saat perhelatan Asian Games 2018 berhasil finis pada peringkat ke-4.

"Asian games kan nggak pernah, itu yang badminton itu (ditanya) agamanya apa, nggak pernah. Sukunya apa nggak pernah, dari provinsi mana nggak pernah. Hanya satu, berkumandangnya Indonesia Raya, dikereknya bendera Merah Putih, itu saja," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, dalam perhelatan Asian Games sebelumnya Indonesia selalau menempati rangking 17, dan 22. Namun tidak ada masyarakat atau kubu oposisi yang protes saat itu.

Tetapi setelah naik peringkat menjadi empat besar, tidak ada yang memberikan komentar atau mengapresiasi.

Baca Juga: Sandiaga ke Pecinan, Temui Emak-emak Permak Bodi

"Waktu Asian Games dulu dapat emas itu nggak ada yang rame, padahal ranking 17. Sekarang ranking 4 nggak ada yang rame. Dapat 31 emas enggak ada yang rame. Di Asian Para Games juga sama. Dapat 35 emas, rangking 5," jelas Jokowi.

Jokowi menyayangkan, yang disoroti dari Asian Games 2018 hanya seremoni pembukaan, di mana dirinya disoal karena menggunakan pemeran pengganti (stuntman) saat menggunakan motor gede milik Paspampres.

"Yang diramaikan masalah naik sepeda motornya, kok pakai stuntman. Masak Presiden suruh lompat sendiri, nggak usah ditanyakan," kata dia.

"Ini kan hiburan, ini kan pertunjukan. Masak apa-apa dimasukkan ke politik, dikit-dikit dimasukkan ke politik, apa kita ini. Kadang saya sampai geleng-geleng, ini apa sebetulnya kita ini," Jokowi menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI