Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku tak tahu politikus sontoloyo yang dimaksud Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun menurutnya, yang dimaksud Jokowi adalah untuk mengingatkan agar para politisi termasuk dirinya untuk santun dan tidak menyampaikan berita bohong kepada masyarakat.
"Ya nggak tahu (maksud pernyataan politikus sontoloyo)," ujar Tjahjo di Kementerian Sekretaris Negara, Jalan Veteran, Rabu (23/10/2018).
"Jadi intinya sebagai presiden mengingatkan kepada saya bahwa sebagai politisi yang sekarang sebagai mendagri, ya harus santun menyampaikan pemberitaan jangan bohong, menyampaikan suatu pemberitaan harus dipertanggung jawabkan," sambung dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat Indonesia untuk lebih berhati-hati dengan para politikus. Pasalnya, di Indonesia bukan hanya ada politikus yang baik-baik, tetapi juga ada politikus sontoloyo.
Baca Juga: Dipo Latief Setuju Nikita Mirzani Cabut Gugatan Isbat dan Cerai
Jokowi mengatakan, segala sesuatu yang ada di pemerintahan selalu dikaitkan dengan politik. Menurut Jokowi, hal itu merupakan hasil perbuatan para politikus sontoloyo.
"Itulah kepandaian para politikus, mempengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini, hati-hati. Hati-hati banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," kata Jokowi saat ditemui di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Jokowi mengakui, politikus sontoloyo yang ia sebutkan merupakan suatu kebenaran yang terjadi di Indonesia. Oleh karenanya, Jokowi meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dan bisa menyaring yang benar dan salah.
"Saya bicara apa adanya saja, sudah, marilah kita saring. Saya lihat masyarakat sekarang sudah semakin pintar, semakin matang dalam berpolitik," ujar Jokowi.
Baca Juga: Ansor: Tak Perlu Minta Maaf, Bendera Dibakar Selamatkan Tauhid