Warga Palu Panik, Gempa Kembali Guncang Daerah Ini

Rabu, 24 Oktober 2018 | 10:04 WIB
Warga Palu Panik, Gempa Kembali Guncang Daerah Ini
Warga berjalan di antara tenda tempat tinggal terpadu bagi pengungsi terdampak gempa di Loli Saluran, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/10) [ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian warga di Kota Palu, Sulawesi Tengah, kembali panik dan lari keluar dari bangunan gedung saat gempa 3,3 SR (Skala Richter) kembali mengguncang daerah itu, Rabu (24/10) sekitar pukul 09.42 WITA atau 08.42 WIB.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa berkekuatan 3,3 SR, dengan lokasi 0,80 LS - 119,86 BT [Teluk Palu, 11 km arah utara Palu], dan kedalaman 5 km, dirasakan III-IV MMI di Palu.

Warga bergegas berdiri dan lari keluar bangunan gedung. Saat gempa mengguncang, sebagian dari mereka tengah beraktivitas di perkantoran milik pemerintah, perbankan dan sebagainya, demikian pantauan Antara.

Nasabah yang berurusan di beberapa perbankan di Jalan Jenderal Soedirman Kota Palu, bergegas lari keluar bangunan gedung.

Baca Juga: Tak Bahagia dengan Pasangan, Tapi Kok Tetap Bersama?

Di Bank BTN misalnya, semua nasabah dan pegawai di bank ini yang hendak mengurus penangguhan pembayaran kredit rumah berhamburan keluar gedung.

Begitu pula di Bank BRI yang letaknya tidak jauh dari Bank BTN. Nasabah berdiri di halaman dan enggan masuk pascagempa kurun beberapa menit. Sebagian karyawan dan nasabah masuk kembali ke gedung untuk melanjutkan proses pelayanan, sementara sebagian dari mereka memilih tidak meneruskan aktivitas.

Gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Kota Palu pada Jumat 28 September 2018 masih membekas bagi warga daerah ini. Banyak warga yang sampai kini masih trauma, dan belum beraktivitas dalam gedung secara maksimal.

Pascagempa, terjadi likuifaksi dan tsunami pada Jumat 28 September 2018 petang, dan sampai saat ini gempa masih terus mengguncang Kota Palu, dengan skala atau kekuatan yang bervariasi.

Hal tadi membuat sebagian warga di daerah itu belum berani untuk tidur di dalam rumah pada siang atau malam hari. Kebanyakan warga memilih tidur di teras dan halaman rumah pascagempa, likuifaksi dan tsunami melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala. [Antara]

Baca Juga: Konsumsi Makanan Organik Bisa Minimalkan Risiko Kanker?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI