Timses Jokowi Nilai Publik Cerdas Pasca Hoaks Ratna Sarumpaet

Selasa, 23 Oktober 2018 | 23:13 WIB
Timses Jokowi Nilai Publik Cerdas Pasca Hoaks Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet digiring dua polisi wanita jalani cek kesehatan. (Suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkasus berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 89,5 persen koresponden tidak menyukai soal pemberitaan Ratna Sarumpaet yang mengklaim dianiaya sejumlah orang.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Johnny G Plate mengaku setuju bahwa penyebaran berita bohong berdampak pada ketidaksukaan masyarakat.

Karena itu perlunya kehatian-hatian dalam menyampaikan pernyataan kepada publik.

"Bahwa memang perlu berhati-hati, kebohongan yang pada ujungnya terungkap itu tidak disukai masyarakat," ujar Johnny di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Baca Juga: Atiqah Dimintai Keterangan Soal Foto Ratna Sarumpaet di Medsos

Menurutnya ketidaksukaan masyarakat akan berdampak bergesernya pilihan masyarakat dalam menjatuhkan pilihannya kepada Jokowi atau Prabowo Subianto.

"Ketidaksukaan masyarakat itu terwujud dari bergesernya pilihan apakah dari undecided voter tiba-tiba berpihak atau decided voter menjadi berpihak, atau bahkan decided voter menjadi undecided voter dari yang belum mengambil keputusan berpihak ke pak Jokowi dan bisa saja yang sudah mengambil keputusan berpihak setelah mulai bergeser menjadi Prabowo," kata dia.

Tak hanya, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem menyebut adanya hasil survei tersebut merupakan peringatan bagi semua pihak untuk tidak menyebarkan berita bohong atau ujaran kebencian yang tidak disukai masyarakat.

Sebab masyarakat kata dia, masyarakat saat ini sudah cerdas akan memilih pemimpin yang jujur.

"Apabila nanti terungkap dan soal mengungkapnya hanya waktu masyarakat sudah sangat cerdas hanya waktu dan pada saat terungkap rakyat akan memilih pemimpin yang jujur pada masyarakatnya yang mereka bisa percaya, karena dasar pemimpin yang paling utama adalah dipercaya dan yang dipercaya berani jujur," ucap Nasdem.

Baca Juga: Dengar Cuthat Ratna Sarumpaet, Alasan Atiqah Hasiholan Diperiksa

"Kalau dia jujur berati dia tidak bohong. Maka kita hanya akan gunakan politik kampanye tidak bohong tidak ikut-ikutan bohong, juga terkait program kami KIK akan tetap fokus mentransmisi program," sambungnya.

Untuk diketahui, kasus penyebaran berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet berdampak pada naiknya persentase masyarakat, yang memandang negatif kubu Capres - Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Berdasarkan hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, responden cenderung menjadi menolak atau tidak mendukung Prabowo - Sandiaga pada Pilpres 2019. Jumlah orang yang seperti itu mencapai 17,9 persen dari total 1.200 responden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI