Sandiaga Bantah Survei LSI soal Suaranya Tegerus Hoaks Ratna

Selasa, 23 Oktober 2018 | 20:54 WIB
Sandiaga Bantah Survei LSI soal Suaranya Tegerus Hoaks Ratna
Sandiaga Uno di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018). (Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno merespons hasil survei LSI Denny JA, yang menyebut elektabilitas dirinya dan Capres Prabowo Subianto tergerus akibat skandal kebohongan alias hoaks Ratna Sarumpaet.

Menurutnya, hasil survei LSI itu berbanding terbalik dengan survei internal Prabowo – Sandiaga Uno.

Sandiaga menjelaskan, data yang diperoleh dari survei internal menunjukkan, masyarakat justru semakin bersimpati setelah skandal hoaks Ratna Sarumpaet.

"Berdasarkan data yang kami miliki, masyarakat bersimpati. Sebab, Pak Prabowo dan saya punya rasa iba, rasa kepedulian yang tinggi, apalagi ini dilakukan kepada perempuan," kata Sandiaga di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (23/8/2018).

Baca Juga: Terdakwa Korupsi e-KTP Kasih 100 Dolar AS ke Aziz Syamsuddin

Sandiaga menegaskan, data analisis yang dimiliki pihak internal tidak sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA.

"Kami memberikan perlindungan kepada perempuan, justru data yang kami miliki yang didukung oleh big data justru simpatiknya semakin tinggi. Kami berterima kasih kepada LSI Denny JA, tetapi data kami tidak menunjukan seperti itu," pungkasnya.

Untuk diketahui, kasus penyebaran berita bohong alias hoaks Ratna Sarumpaet berdampak pada naiknya persentase masyarakat, yang memandang negatif kubu Capres - Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Berdasarkan hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, responden cenderung menjadi menolak atau tidak mendukung Prabowo - Sandiaga pada Pilpres 2019. Jumlah orang  yang seperti itu mencapai 17,9 persen dari total 1.200 responden.

Baca Juga: UMP 2019 Naik 8,03 Persen, Menperin: Dunia Usaha Patuh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI