Suara.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut, Jawa Barat.
Bendera tersebut dibakar oleh oknum anggota Banser NU saat peringatan Hari Santri Nasional tahun 2018, Minggu (21/10) akhir pekan lalu.
Moeldoko mengatakan, peristiwa tersebut dilakukan oleh satu kelompok dan tidak ada kaitannya dengan pemerintah.
"Jangan memunculkan situasi yang semakin ribet. Peristiwa ini, kejadian ini, kejadian antardua kelompok, tidak ada keterlibatan negara," ujar Moeldoko di Ruang Serbaguna Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
Baca Juga: Demi Film Terbarunya, Rio Dewanto Latihan Fisik Hingga Berotot
"Tidak ada keterlibatan antara dua kontestasi yang saat ini sedang berjalan (Pilpes 2019). Ini peristiwa lokal yang dilakukan oleh dua organisasi. Sudah, sampai di situ," lanjut Moeldoko.
Untuk diketahui, pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut menuai kecaman dari berbagai pihak.
Moeldoko kemudian mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Terlebih polisi sudah mengamankan tiga orang terkait kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut.
"Nanti kepolisian sepenuhnya akan menyelesaikan. Jangan dikaitkan pemerintah, kontestasi perpolitikan kita. Intinya di situ, tolong dipahami secara baik," kata dia.
"Masyarakat jangan digiring ke arah yang lain-lain, karena (khawatir) peristiwanya menjadi semakin tidak kondusif, semua masyarakat ingin tenang, ingin menikmati kehidupan yang damai," jelas mantan Panglima TNI ini.
Baca Juga: Ternyata Cleopatra Tak Pernah Terkenal Karena Kecantikannya