Suara.com - Pemerintah menargetkan dalam waktu dua bulan bisa membangun 1.200 Hunian Sementara atau Huntara untuk warga korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan sekitaranya di Sulawesi Tengah. Hunian sementara menjadi pilihan pemerintah sambil menunggu hunian permanen dibangun.
"Itu pertama bikin huntaranya, supaya masyarakat pengungsi bisa pindah segera dari tenda ke huntara karena akan tidak sebentar masterplan itu," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Basuki menerangkan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) masih merancang master plan pembangunan rumah untuk korban gempa di Sulteng.
"Konsepnya kan master plan, kemudian relokasi, besok saya baru ke sana ngecek lagi," kata dia.
Baca Juga: 4 Tahun Jokowi, ke Sekolah Tak Lagi Lewat Jembatan Indiana Jones
Untuk membangun rumah warga korban gempa Sulteng, pemerintah masih mencari lokasi alternatif. Saat ini tengah diteliti oleh badan geologi, BMKG serta Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil.
"Tapi untuk huntaranya ada sekitar 1.200-an yang akan kita bangun. Masing-masing huntara sekitar 10 keluarga," kata Basuki.
"Kalau huntaranya saya programkan dua bulan selesai. Sehingga mereka akan pindah ke huntara karena itu fasilitasnya akan lebih baik dari pada tenda," sambung dia.