Bendera Tauhid Dibakar, Santri Ponpes Banten Mau Turun ke Jalan

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 23 Oktober 2018 | 14:50 WIB
Bendera Tauhid Dibakar, Santri Ponpes Banten Mau Turun ke Jalan
Oknum Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama membakar bendera yang dinilai sebagai atribut HTI. [Facebook/Cep Herman Syah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah pondok pesantren di Banten memastikan akan menghadiri Aksi Bela Tauhid yang akan digelar Forum Persaudaraan Ummat Islam Banten (FPUIB) di Alun-alun Kota Serang, Rabu siang, 24 Oktober 2018.

Kapolres Serang Kota Ajun Komisaris Besar Komarudin membenarkan rencana aksi yang akan digelar FPUIB. Rencananya, aksi akan dihadiri 1.000 peserta.

“Ya benar. Pengamanan belum tahu ya. Infonya, aksi sehabis Zuhur di Alun-alun Kota Serang,” kata Komarudin saat dihubungi BantenHits—jaringan Suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (23/10/2018).

Sejumlah pesantren yang disebut sudah memastikan kehadirannya pada Aksi Bela Tauhid, di antaranya Ponpes Al Islam, Ponpes Ardaniyah, Ponpes Sabilurrahman, dan Ponpes Nurul Bantany.

Baca Juga: KLHK: Pemerintah Sangat Serius Perangi Kejahatan Lingkungan Hidup

Untuk diketahui, Aksi Bela Tauhid rencanya digelar guna memprotes aksi pembakaran bendera berisi kalimat Tauhid oleh oknum Barisan Ansor Serba Guna Nahdlatul Ulama di Garut, Jawa Barat.

Video aksi pembakaran bendera tersebut sempat viral di media-media sosial.

Sementara Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, pembakaran itu justru untuk menjaga kalimat tauhid.

Menurut Yaqut, setiap medium bertuliskan kalimat tauhid lebih baik dimusnahkan kalau tak bisa dijaga oleh orang-orang sekitarnya. Itu agar medium bertuliskan kalimat tauhid tak disalahgunakan oleh orang atau kelompok tak bertanggungjawab.

Berita ini kali pertama diterbitkan BantenHits.com dengan judul "Sejumlah Pondok Pesantren di Banten Pastikan Hadiri Aksi Bela Tauhid"

Baca Juga: Polisi Memburu Pembawa Bendera Tauhid ke Alun-alun Garut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI