NU Dinilai Keliru Dalam Menyikapi Anti HTI

Selasa, 23 Oktober 2018 | 12:32 WIB
NU Dinilai Keliru Dalam Menyikapi Anti HTI
Banser NU amankan Gereja Katedral saat MIsa Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Minggu (24/12/2017). [suara.com/Agung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekertaris Umum Muhamadiyah, Abdul Mu'ti menanggapi aksi pembakaran bendara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang diduga dilakukan anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) sebagaimana video viral di media sosial. Menurutnya, aksi tersebut merupakan tindakan yang tidak dibenarkan.

"Yang mereka lakukan itu sebagai bentuk nasionalisme, ekspresi dan aktualisasinya keliru," kata Abdul kepada Suara.com melalui keterangan tertulis, Selasa (23/10/2018).

Abdul Mu'ti pun menyayangkan tindakan pembakaran bendara HTI tersebut. Sebab, dia menganggap di bendara yang dibakar itu ada tulisan berlafaz tauhid.

"Jika yang mereka maksudkan adalah membakar bendera HTI maka ekspresinya bisa dilakukan dengan cara yang lain. Kalaupun dengan membakar bendera cukup dengan simbol atau tulisan HTI, bukan dengan membakar bendera bertuliskan kalimat maka cukup ditulis Tauhid/Thayyibah," kata dia.

Baca Juga: Oknum Banser Bakar Bendera Tauhid, Ini Pesan Ustaz Arifin Ilham

Terkait hal ini, Abdul meminta agar umat muslim di Indonesia tak terpancing dengan tindakan pembakaran atribut HTI yang dianggap provokatif dan bisa memicu perpecahan.

Sebelumnya, beredar sebuah video di medsos yang menayangkan aksi pembakaraan bendera hitam bertuliskan tauhid yang diduga dilakukan anggota Banser NU. Dalam video yang berdurasi sekitar 3 menit itu, aksi pembakaran atribut HTI terjadi saat perayaan Hari Santri di Garut, Jawa Barat, Minggu, (21/10/2018).

Aksi pembakaran ini pun memicu respons dari berbagai pihak. Juru bicara FPI, Slamet Maarif pun memprotes keras aksi pembakaran bendera HTI.

"Ini tindakan biadab yang tidak beradab mirip gaya PKI, kami sangat mengecam dan mengutuk tindakan mereka, apa mereka tidak tahu disitu ada kalimat tauhid? Setan apa yang masuk ke mereka?" kata Slamet  kepada Suara.com melalui keterangan tertulis, Senin (22/10/2018). (Walda Morison)

Baca Juga: Alumni 212 Geram Bendera Kalimat Tauhid Dibakar Banser NU

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI