Suara.com - Pemprov DKI Jakarta hingga kini belum memberikan bantuan bagi para siswa PAUD Tunas Bina, Pinangsia, Jakarta Barat. Akibatnya, para siswa PAUD itu terpaksa belajar di musala yang tak jauh dari gedung sekolahnya usai digusur paksa oleh Camat Tamansari, Firmanudin.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan, PAUD Tunas Bina merupakan sekolah yang berada di bawah naungan swasta. Proses belajar mengajar yang mengungsi sementara di musala pun atas inisiatif masyarakat dan swasta.
"Kebetulan Tunas Bina ini adalah PAUD swasta, inisiatif dari swasta. Mereka masih menempati musala karena inisiatif pengembangannya oleh masyarakat dan swasta," kata Bowo saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
Meski demikian, Bowo mengakui Pemprov DKI akan memberikan dukungan penuh terhadap proses pengembangan PAUD Tunas Bina. Bila nantinya bantuan diperlukan, Pemprov DKI akan melakukan diskusi terlebih dahulu untuk menindaklanjutinya.
Baca Juga: Waduh, Ada Kandungan Mikroplastik di Kotoran Manusia
"Kalau memang dibutuhkan nanti akan didiskusikan," ujar Bowo.
Untuk diketahui, Camat Tamansari Firmanudin mengaku belum dicopot dari jabatannya sebagai camat pasca insiden penggusuran PAUD Tunas Bina. Ia mengklaim masih menjabat sebagai camat.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan penggusuran paksa oleh Satpol PP di PAUD Tunas Bina di kawasan Tamansari, Jakarta Barat. Puluhan pelajar yang sedang belajar dipaksa keluar dari gedung sekolah sembari membawa kursi.
Para orang tua pelajar yang mendampingi anaknya berusaha meminta petugas agar penggusuran dilakukan setelah kegiatan belajar selesai. Namun, petugas tidak mengindahkan hal itu sehingga penggusuran tetap dilakukan.
Baca Juga: Aksi Banser Bakar Bendera Tauhid, Begini Kata Gus Yaqut