Suara.com - Guru SMAN 87 Jakarta Nelty Khairiyah masih diperbolehkan tetap berada di lingkungan sekolah setiap hari meskipun ia tak diizinkan mengajar siswanya. Hal itu lantaran Nelty diduga telah menyebarkan doktrin anti-Jokowi kepada anak sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan, saat ini proses pemeriksaan Nelty Khairiyah masih terus berlanjut. Sembari menunggu hasil pemeriksaan keluar, Nelty tetap berada di lingkungan sekolah setiap hari namun tidak diberikan jam mengajar.
"Sementara tidak diberikan jam mengajar dulu tetapi tetap ada di sekolah. Kami masih ikuti perkembangan," kata Bowo saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/3018).
Bowo menjelaskan, sesaat setelah merebaknya kabar Nelty menyebarkan doktrin, Suku Dinas Pendidikan, Jakarta Barat telah memanggil Nelty guna pemeriksaan lebih lanjut. Namun, pemeriksaan itu urung dilakukan dan langsung dilimpahkan kepada Inspektorat DKI Jakarta.
Baca Juga: Ozil Pemain Jerman Tersubur, Ini Fakta Lain Usai Arsenal Menang
"Kamis (18/10/2018) lalu dia dipanggil Inspektorat, kami hanya mendampingi Inspektorat ke ruangan saja," ungkap Bowo.
Meski pemeriksaan telah usai, hingga kini Dinas Pendidikan belum mengetahui secara pasti hasil pemeriksaan. Bowo mengakui enggan berspekulasi sanksi apa yang akan diberikan kepada Nelty jika terbukti bersalah, pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi Inspektorat.
"Kami tidak mau berandai-andai, tunggu dulu dari inspektorat hasil rekomendasinya seperti apa," pungkas Bowo.
Sebelumnya, beredar isi percakapan aduan orang tua siswa di SMAN 87 Jakarta yang menyayangkan sikap guru agama Nelty. Nelty dituding sering menyebarkan doktrin anti-Jokowi kepada anak didiknya, salah satunya menunjukkan video banyaknya korban gempa di Palu yang diakibatkan oleh ulah Jokowi.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Pelaku Membunuh Satu Keluarga di Sumut