Ketua DKPP: Ukuran Sukses Pemilu Sesuai dengan Sila Keempat

Senin, 22 Oktober 2018 | 14:51 WIB
Ketua DKPP:  Ukuran Sukses Pemilu Sesuai dengan Sila Keempat
Seminar bertajuk " Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat Guna Menyukseskan Pemilu 2019" di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018). (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Harjono menyebut salah ukuran Pemilu yang sukses adalah berdasarkan sila keempat Pancasila. Hal ini dikatakan Harjono dalam seminar bertajuk "Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat Guna Menyukseskan Pemilu 2019" di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

"Ada satu ukuran pemilu yang sukses, yaitu pemilu yang sesuai dengan sila ke empat Pancasila," ujar Harjono saat menjadi pembicara kunci di seminar Peningkatan Kesadaran Politik Masyarakat Guna Menyukseskan Pemilu 2019.

Sila keempat dalam Pancasila yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Harjono menuturkan banyak Pemilu yang diselenggarakan di Indonesia, namun hasilnya dianggap jauh dari sila keempat. Dengan demikian, ia menyebut penyelenggaraan pemilu yang tidak sesuai dengan sila keempat tak akan sukses.

Baca Juga: Mayat Bayi Berbelatung Ditemukan di Bagasi Bus Jakarta - Magetan

"Kalau kita selengarakan banyak event pemilu, tapi kalau menghasilkan jauh dari yang diharapkan di sila keempat saya kira nggak sukses. Hanya sukses siapa yang jadi pemenang, tapi kalau bicara pemilu sukses itu sila keempat. Sering diucapkan tapi perlu ada pemahaman bersama tentang apa sih sila keempat pada hakikatnya," kata dia.

Tak hanya itu, Harjono juga mengatakan demokrasi di Indonesia bukanlah demokrasi yang melegalisasi sikap mayoritas yang mengalahkan minoritas.

"Demokrasi kita bukan demokrasi yang melegaliasi dengan demokrasi itu untuk membunuh minoritas bukan. Kalau demokrasi hanya ingin dapat majority, kalau memang segalanya ditentukan oleh mayoritas itu demokrasi yang memberikan legalitas, mayoritas membunuh minoritas," ucap Harjono.

"Demokrasi kita itu membentuk kebijaksanaan yang merakyat, yang berguna bagi semua rakyat. Karena itu, sila keempat itu mengandung dua demokrasi, demokrasi prosedur dan demokrasi substansi," sambungnya.

Lebih lanjut, Harjo menuturkan persoalan belajar demokrasi bukan hanya taat menjadi warga negara yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang datang ke TPS, tapi harus memahami substansi demokrasi.

Baca Juga: 3 Tips Nyaman Balikan dengan Mantan kayak Gigi dan Bella Hadid

"Persoalan-persoalan belajar demokrasi bukan hanya taat kita jadi warga negara ya nggak dapat DPT atau datang ke kotak suara. Tapi substansinya juga perlu bagi kita," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI