Supaya Bisa Ditelanjangi Dosen, BPN Minta Debat Capres di Kampus

Minggu, 21 Oktober 2018 | 13:42 WIB
Supaya Bisa Ditelanjangi Dosen, BPN Minta Debat Capres di Kampus
Ketua Umum Pimpinam PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. (Suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak meminta agar debat capres dan cawapres dapat dilakukan di kampus.

Dahnil pun meminta agar tidak ada masa pendukung yang hadir dalam debat capres nanti.

Dahnil mengatakan, permintaan itu ia sampaikan kepada pimpinan Komisi Pemilihan Umum RI. Menurut Dahnil, dengan digelarnya debat capres di kampus maka penyelenggara tidak perlu repot mengundang para panelis, cukup para dosen dan akademisi yang menjadi penguji.

"Jadi yang namanya debat kandidat itu tidak lagi digelar di hotel, tapi di kampus saja mas, enggak perlu undang pendukung," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Minggu (21/10/2018).

Dahnil menjelaskan, dalam forum debat itu bisa langsung saling membantah satu sama lain. Forum itu cukup dihadiri oleh para mahasiswa dan akademisi saja.

Pasalnya, jika mengundang pendukung maka akan membuang banyak waktu lantaran harus menertibkan para pendukung. Nantinya, timses yang hadir pun harus dibatasi hanya sebanyak 5 sampai 10 orang saja agar debat lebih kondusif.

"Biar yang 'menelanjangi' dan mengulik itu para dosen dan akademisi. Saya pikir itu cara yang paling baik dan beradab," ungkap Dahnil.

Terkait bahasa pengantar selama debat berlangsung, Dahnil pun mengusulkan agar bisa menggunakan bahasa Inggris. Ia optimis capres yang diusungnya mampu menggunakan bahasa Inggris dengan lancar.

"Idealnya bahasa Indonesia terserah saja, kalau bahasa Inggris sih Pak Prabowo itu kan luar biasa jadi ya. Hahaha," pungkas Dahnil sambil tertawa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI