Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifield Contantien Baba, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi mengatakan, polisi menangkap beberapa teman laki-laki korban yang berada di sekitar lokasi kejadian. Kekinian, mereka masih diperiksa penyidik Satreskrim Polres Sukoharjo
"Kami sudah memeriksa beberapa saksi termasuk teman laki-laki yang menjemput korban di rusunawa," ujar Iwan.
Saat kejadian, polisi menduga korban terlibat kecelakaan lalu lintas di lokasi kejadian. Namun, luka sobek di bagian kepala korban merupakan tanda-tanda kekerasan.
"Motifnya masih didalami penyidik. Sekarang masih dalam tahap penyidikan. Yang jelas, kasus itu penganiayaan karena ada tanda-tanda kekerasan,” ujar dia.
Baca Juga: Egy Maulana Cs Siap Lahir Batin Hadapi Qatar
Menolak Diajak Nikah
Belum diketahui secara pasti apa motif para pelaku membunuh Retno. Namun dari pengakuan sang ibu kandung Retno, Welly kepada Solopos.com mengungkapkan, sebelumnya putrinya itu mengaku pernah diajak menikah oleh seseorang.
Menurut Welly, Retno mengaku mendapat ancaman dari orang tersebut. Dirinya bakal disantet sampai mati apabila menolak ajakan pernikahan itu.
Pada Kamis (18/10/2018) malam, Retno keluar rumah dan pamit kepada ibunya. Sedangkan ayah Retno, Edi Santoso, mengaku tidak tahu ke mana anaknya pergi karena saat itu dia sedang bekerja.
"Anak saya pamitnya sama isteri. Anak saya mau pergi pukul 20.30 WIB. Saat anak saya akan pergi itu, pas saya sedang bekerja [di Bakmi Mbah Mangun Kottabarat],” kata Edi di tempat tinggalnya, Rusunawa Begalon, Panularan, Solo, Jumat (19/10/2018) malam.
Baca Juga: Komnas HAM Soroti Visi Misi 2 Pasangan Capres-Cawapres
Artikel ini sebelumnya telah terbit di laman Solopos.com dengan judul: "ABG yang Tewas di Sukoharjo Pernah Diajak Nikah, Diancam Jika Menolak"