Dengan begitu, lanjut dia, pada akhirnya sampah yang dibuang ke Bantargebang hanya tinggal 10-25 persen saja dari yang terkumpul setiap harinya. Sehingga biaya operasional pembuangan sampah jauh lebih hemat dan murah.
"Itu berarti akan sangat menghemat biaya operasional truk sampah, biaya uang bau, uang lewat, biaya kompensasi lingkungan dan kesehatan. Kota Surabaya melakukan ini dan berhasil menekan biaya hingga tinggal 30 persen,” jelas dia.
Dia mengungkapkan, biaya operasional untuk mengangkut sampah ke tempat penampungan di Bantargebang setiap tahun sangat mahal.
“Biaya pengangkutan sampah DKI Rp 350 miliar pertahun. Misal kalau dibagi ke 5 wilayah masing-maing Rp 70 miliar, kemudian dibagikan lagi ke masing-masing 7 kecamatan, setiap kecamatan Rp 10 miliar. Lalu dibagikan ke 5 kelurahan, setiap kelurahan Rp 2 miliar. Setiap kelurahan diberi tantangan untuk menyelesaikan sampahnya, jika berhasil diberi bonus lagi. Sehingga ke depan ada harapan Jakarta akan berkurang sampahnya secara signifikan,” jelas dia.
Baca Juga: Jaga Asa, Qatar Bertekad Tumbangkan Indonesia di SUGBK