Tak Percaya Survei, Kubu Prabowo: Pesan Sponsor, Bisa Ngerti Kan?

Jum'at, 19 Oktober 2018 | 20:49 WIB
Tak Percaya Survei, Kubu Prabowo: Pesan Sponsor, Bisa Ngerti Kan?
Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo. (Suara.com/ Ria)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo, tidak percaya dengan hasil survei yang selama ini dihasilkan sejumlah lembaga survei tentang Pilpres 2019. Terlebih, hasil survei selalu menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin unggul.

"Kalau sepuluh survei yang bilang Jokowi unggul 20 persen itu saya nggak percaya,” kata Hashim di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018). 

Dalam survei internal tim BPN, Hashim menyebut hanya sedikit selisih elektabilitas kedua kandidat Capres - Cawapres.

Hashim kemudian menyinggung survei yang dilakukan sejumlah lembaga di Pilkada Jakarta 2017. Saat itu, hampir seluruh lembaga selalu memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat. Tetapi, fakta membuktikan pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno mampu memenangi pertarungan.

Baca Juga: Kasus Suap Meikarta, KPK Berencana Panggil James Riady

“Mereka semua prediksi Ahok menang satu putaran kan. Semua, tanpa terkecuali. Sudahlah, pesan sponsor. Bisa ngerti kan?," kata dia.

Menurut Hashim, selisih yang mencapai 20 persen tersebut tidak sesuai dengan hasil data survei yang dimiliki oleh pihak internalnya. 

Hashim memgungkapkan dari hasil data internal mereka selisih Prabowo - Sandiaga dengan Jokowi - Maruf Amin hanya berkisar 6 hingga 11 persen. Survei tersebut melibatkan 2.100 responden dari seluruh Indonesia. 

Hashim memahami apabila Jokowi masih unggul dikarenakan banyak masyarakat yang menyukainya. Bahkan Hashim mengungkapkan bahwa dirinya yang 'membawa' Jokowi ke Jakarta pada 2014 lalu. Meski demikian, Hashim menilai Jokowi bukanlah pemimpin yang baik. 

"Kenapa sekarang dia masih memimpin? Jokowi adalah pria yang disukai. Saya suka dia. Saya yang sponsor untuk dia datang ke Jakarta. Karena saya pikir dia pria yang baik. Ya dia pria yang baik. Tapi bukan pemimpin yang baik," ujarnya. 

Baca Juga: Minta Anies Jangan Lama Jomblo, Djarot: Guyon Kok Dibawa ke Hati

Bahkan Hashim pun sempat meyakini Jokowi akan gagal di Pilpres 2019 karena melihat elektabilitas Jokowi - Maruf Amin yang mulai disusul oleh Prabowo - Sandiaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI