Suara.com - Laporan persekusi Ahmad Dhani akhirnya diterima Bareskrim Polri, JUmat (19/10/2018). Dia melaporkan politikus Partai Gerindra kepada Edi Firmanto alias Edi Firente.
Laporan Dhani masuk ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/B/1337/X/2018/BARESKRIM tanggal 19 Oktober 2018.
"Laporannya sudah dilaporkan dengan sukses, diterima dengan baik dan ini adalah pelaporan dari saya," ucap Dhani di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (19/10/2018).
Bersama kuasa hukumnya, Aldwin Rahardian, Ahmad Dhani membuat pelaporan dengan membawa sejumlah alat bukti seperti video dan tangkap layar rekaman CCTV saat kejadian berlangsung.
Baca Juga: 3 Barang Bukti Ahmad Dhani di Kasus Persekusi
"Buktinya, kami membawa rekaman CCTV melalui screenshoot, video dan foto. Yang bersangkutan diindikasi berada di lokasi tersebut," ujar Aldwin di lokasi.
Ahmad Dhani tiba di lokasi sekitar pukul 14.45 WIB Turun dari mobi berwarna hitam, Dhani datang didampingi Kuasa Hukumnya Aldwin Rahardian. Pentolan grup musik Dewa itu menyampaikan, dirinya akan melaporkan pihak-pihak merasa yang merasa dirugikan atas ujaran 'idiot' yang dilayangkan Ahmad Dhani sebagaimana unggahan video vlog di media sosial.
Ahmad Dhani mengaku alasan laporan itu dilakukan karena merasa menjadi korban presekusi saat menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden.
Sebelumnya, penyidik Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim resmi menetapkan Ahmad Dhani sebagai tersangka lantaran dianggap melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Kasus tersebut merupakan buntut dari ujaran 'idiot' yang dilayangkan Ahmad Dhani kepada massa yang menggelar aksi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, Jatim beberapa pekan lalu.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, penetapan Ahmad Dhani sebagai tersangka karena polisi telah menemukan alat bukti melalui serangkaian pemeriksaan saksi dan ahli.
Baca Juga: Bikin Laporan Persekusi, Ahmad Dhani : Ternyata Dia Caleg Nasdem