Suara.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menilai apa yang dilontarkan mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat kepada Anies Baswedan bertujuan baik.
Sebab, kata dia, gubernur dan wakil gubernur merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan layaknya seperti dua kaki yang berjalan.
Sebelumnya, Djarot Saiful melontarkan perkataan agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jangan lama-lama menjomblo. Ini terkait kepemimpinan Anies yang kini sendirian di Pemprov DKI sepeninggal Sandiaga Uno yang memilih maju sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
"Saya kira maksud pak Djarot baik ya, gubernur dan wakil gubernur adalah tandem. Adalah seperti dua kaki yang berjalan, pasti pincang kalau cuman ada satu kaki," ujar Raja di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Baca Juga: Ahmad Dhani Merasa Dipersekusi karena Tak Bisa Keluar Hotel
Raja mengaku heran pernyataan Djarot itu justru ditanggapi secara negatif oleh Anies Baswedan.
"Nah saya nggak tahu kenapa mas Anies justru menanggapi secara negatif ya," ucap Raja.
Pasalnya kata Raja seharusnya keputusan pengganti jabatan wakil gubernur yang ditinggalkan Sandiaga Uno bisa langsung diputuskan oleh partai pengusung dengan mengajukan ke DPRD dan melalui voting. Namun ia tak tahu belum ditetapkannya pengganti Sandiaga apakah karena ada kesepakatan dari PKS dan Gerindra.
"Saya nggak tahu apakah ini memang belum ada kesepakatan Gerindra dan PKS. Saya tidak tahu persis apakah nanti ditunda sampai April 2019, sampai nanti setelah pak Jokowi dilantik baru ada deal dari mereka, saya tidak tahu," tutur Raja.
Sekjen PSI itu menegaskan pernyataan Djarot bertujuan baik agar Anies tidak boleh lama-lama menjoblo karena tak memiliki wagub.
Baca Juga: Bertemu Warga Bangkalan, Ma'ruf Amin: Saya Ini Keturunan Madura
"Saya kira nggak baik, saya kira niat pak Djarot sangat positif. Sekali lagi gubernur dan wakil gubernur adalah semacam dwitunggal ya, kaki kiri dan kaki kanan. Jadi kalau nggak ada wagub pincang jalannya. Pak Darot justru berharap supaya nggak jomblo segera mungkin cepat dapat pasangan dan DKI ini bisa diurus secara baik," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan angkat bicara perihal sindiran mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat yang meminta Anies tidak terlalu lama menjomblo tanpa wakil. Menurut Anies, Djarot harus berkaca terlebih dahulu sebelum komentar.
Anies mengatakan, ia baru saja ditinggalkan sang wakilnya yakni Sandiaga Uno menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada akhir Agustus 2018. Artinya, baru kurang lebih dua bulan Anies resmi 'menjomblo'.
Sementara, pada saat kepemimpinan Djarot Saiful sebelumnya, ia resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Juni 2018. Sampai masa kepemimpinan Djarot habis pada pertengahan Oktober 2018 atau sekitar 4 bulan, ia tetap menjomblo tanpa pendamping.
"Sudah berapa lama saya enggak ada wagub? Pak Djarot berapa lama neggak ada wagub? Ya terus gimana. Berkaca dulu sebelum komentar," kata Anies saat ditemui di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2018).