BNP2TKI: PMI Taiwan dan Hongkong Terima Kenaikan Gaji

Jum'at, 19 Oktober 2018 | 14:04 WIB
BNP2TKI: PMI Taiwan dan Hongkong Terima Kenaikan Gaji
Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan BNP2TKI, Arini Rahyuwati. (Dok: KLHK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan (BNP2TKI) berkoordinasi dengan KDEI Taiwan dan KJRI Hongkong, kembali menaikan gaji Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor formal Taiwan dan sektor informal Hongkong.

Direktur Penyiapan dan Pembekalan Pemberangkatan BNP2TKI, Arini Rahyuwati, menyatakan, kenaikan gaji PMI Hongkong dan Taiwan rutin dilakukan setiap tahunnya.

Untuk PMI sektor formal Taiwan, sebelumnya menerima gaji NTD 22.000 per bulannya. Mulai  1 Januari 2019, para PMI Taiwan sektor formal Taiwan akan mendapatkan gaji sebesar NTD 23.100 per bulan.

"BNP2TKI sudah berkirim surat ke BP3TKI, LP3TKI, P4TKI, Direktur P3MI, Lembaga Keuangan Bank, Penyalur KUR dan Non KUR perihal kenaikan gaji PMI Taiwan dan Hongkong. Kenaikan gaji ini tentunya akan disambut gembira oleh para PMI yang bekerja di Taiwan dan Hongkong," jelas Arini, di Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Baca Juga: BNP2TKI Jadikan Sulsel sebagai Pusat Pelayanan PMI di Sulampua

Selain kenaikan gaji pada sektor formal, BNP2TKI juga terus berusaha untuk menaikan gaji PMI Taiwan yang bekerja di sektor informal. Ini perlu dilakukan, karena PMI Taiwan sektor informal selama tiga tahun belum naik gaji.

Untuk PMI Hongkong sektor informal (domestic worker), lanjut Arini, selain kenaikan gaji, juga terdapat kenaikan uang makan. Kenaikan gaji Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) yang semula HKD 4.410, naik menjadi HKD 4.520, dan kenaikan uang makan yang semula HKD 1.053 naik menjadi HKD 1.075.

"BNP2TKI akan terus memperjuangkan hak para PMI. Tidak hanya untuk PMI Taiwan atau Hongkong, tapi untuk semua PMI yang bekerja di luar negeri. Ini perlu dilakukan, agar para PMI bisa bekerja dengan baik dan menerima upah yang layak," jelasnya.

Ia menambahkan, para PMI Taiwan dan Hongkong yang bekerja pada sektor formal maupun informal diminta untuk terus meningkatkan keahlian serta kemampuan bahasa dan sikap dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi. Kemampuan bahasa dan attitude dinilai sangat penting dimiliki oleh para PMI.

Baca Juga: BNP2TKI Serahkan Asuransi pada PMI Meninggal dan Bermasalah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI