Mortir 10 Kg Bekas Perang Ditemukan di Bengawan Solo

Jum'at, 19 Oktober 2018 | 11:23 WIB
Mortir 10 Kg Bekas Perang Ditemukan di Bengawan Solo
Ilustrasi mortir. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah benda diduga mortir, berbentuk bola dengan berat kurang lebih 10 kilogram, ditemukan di aliran Sungai Bengawan Solo. Mortir yang diduga bekas perang itu ditemukan di Desa/Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (17/10/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Benda tersebut, kali pertama ditemukan oleh seorang tukang tambang perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo, Aryanto (53), warga Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Sebelumnya benda tersebut sudah diketahui oleh saksi, berada di tengah aliran Sungai Bengawan Solo sejak kurang lebih seminggu yang lalu, kemudian oleh saksi pada Rabu (17/10/2018) sore, benda tersebut dibawa ke tepi sungai dan dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.

Kapolsek Trucuk, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Wiwin Rusli menjelaskan, petugas yang mendapat laporan kemudian melakukan evakuasi dengan memasang garis polisi. Proses evakuasi juga didatangi oleh Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli bersama Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Teguh Santoso.

Baca Juga: Ramai-ramai Cari Harta Karun yang Didapat Malah Mortir dan Peluru

"Benda yang diduga mortir tersebut selanjutnya dibawa ke Mapolres Bojonegoro untuk penanganan lebih lanjut," ujar AKP Wiwin Rusli.

Menyikapi kejadian tersebut, Kapolsek Trucuk mengimbau kepada masyarakat, apabila mengetahui atau menemukan benda-benda yang diduga sebagai mortir, granat, peluru tajam, amunisi dan bahan peledak lainnya, agar melaporkan ke pihak kepolisian terdekat.

"Kami harap warga masyarakat yang mengetahui atau menemukan benda-benda yang diduga amunisi atau bahan peledak, agar melaporkan ke polsek terdekat," imbuhnya.

Sebelumnya, beberapa bahan peledak juga ditemukan di aliran sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Beberapa bahkan masih aktif. Namun, benda-benda tersebut sudah dimusnahkan agar tidak membahayakan. Selama musim kemarau, aliran Sungai Bengawan Solo memang debit airnya berkurang.

Selain peralatan perang, juga banyak warga yang memanfaatkan kondisi debit air yang kecil itu untuk mencari benda-benda lain seperti emas, maupun benda peninggalan perang dulu. (BeritaJatim.com)

Baca Juga: Bersihkan Kali Asem, Petugas Temukan 2 Peluru Mortir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI