BURT DPR: DPR Minta Kaca Anti Peluru Kok Sewot?

Kamis, 18 Oktober 2018 | 15:48 WIB
BURT DPR: DPR Minta Kaca Anti Peluru Kok Sewot?
Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Anton Sihombing. (Suara.com/ Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Anton Sihombing mengaku heran terkait wacana penggunaan kaca anti peluru untuk Gedung DPR mendapat kritik di masyarakat. Padahal, kata Anton, kasus peluru nyasar ke Gedung DPR sudah terjadi tiga kali.

Menurutnya banyak gedung-gedung di departemen yang sudah dilapis atau menggunakan kaca anti peluru. Tetapi, Anton tidak menyebut salah satu gedung yang dimaksud.

"Kalau ada wacana pakai (kaca) anti peluru yah biasa-biasa saja.  Gedung-gedung departemen itu banyak pake anti peluru.  Kok (kalau) DPR langsung semua sewot. Kami kan pejabat negara juga," kata Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/2018). 

Anton kemudian menilai wacana penggunaan kaca anti peluru di Gedung DPR tidak berlebihan.

Baca Juga: Jadi Tersangka di Polda Jatim, Ahmad Dhani : Ini Kriminalisasi

Menurutnya, dana untuk pengadaan kaca anti peluru tersebut tidak menguras anggaran yang banyak. "Nggak mahal (biayanya). Di departemen saja dirjen bikin surat-surat Rp 8 Miliar. Nggak ada seperlimanya," ujarnya. 

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, bahwa BURT  akan memanggil Sekertariat Negara (Setneg) untuk mengadakan rapat terkait penutupan Lapangan Tembak Perbakin Senayan. 

Selain itu, BURT pun berencana akan mengundang serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat. Anton mengatakan berdasarkan Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002, Polri turut serta dalam memberikan bantuan pengamanan terhadap Objek Vital Nasional. 

"Karena menurut perpres 63 tahun 2004 dan UU nomor 2 tahun 2002 pengamanan di objek-objek vital nasional dan Polri juga harus ikut menjaga objek vital ini sama levelnya dengan Istana," pungkasnya. 

Untuk diketahui, baru-baru ini aksi peluru nyasar terjadi di Gedung DPR. Hal tersebut bermula pada kejadian penembakan di lantai 16 yang menyasar ruang Anggota Komisi III Fraksi Gerindra Wenny Warour dan lantai 13 ruang anggota Komisi III Fraksi Demokrat Heri Bambang Purnama pada Senin (15/10/2018). 

Baca Juga: Aksi Heroik Warga Pantura Gagalkan Perampokan Nasabah Bank

Setelah melakukan penyidikan, peluru nyasar tersebut berasal dari Lapangan Tembak Perbakin Senayan yang lokasinya tak jauh dari gedung DPR. Dua pelaku penembakan telah ditangkap pihak kepolisian.

Tak berhenti sampai situ, peluru nyasar pun kembali ditemukan di tiga ruangan anggota DPR dalam gedung yang sama Rabu (17/10/2018). Indikasi temuan peluru nyasar tambahan tersebut berasal dari aksi penembakan yang terjadi pada Senin. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI