"Di saat ini, pariwisata kita sedang menjadi pembicaraan dunia karena tingkat pertumbuhan, peluang tenaga kerja, serta peningkatan devisa bagi negara yang jumlahnya luar biasa signifikan. Oleh sebab itu, putra dan putri kebanggan bapak dan ibu berada di jalur yang tepat," ujarnya.
Anwari mengatakan, 2018 adalah tahun yang bersejarah, karena target kunjungan wisman ke Indonesia adalah 17 juta orang. Bersejarah karena selama 26 tahun, di tahun inilah terjadi perubahan status dari Akademi Pariwisata menjadi Politeknik Pariwisata.
Sejarah tidak berhenti di situ, karena pariwisata Indonesia telah menjadi core economy. Juga sebagai penghasil devisa terbesar kedua setelah CPO.
Bahkan berdasarkan berita terbaru dari The World Travel & Tourism Council (WTTC), kekuatan pariwisata Indonesia berada di peringkat ke 9 di dunia. Indonesia berhasil mengalahkan Thailand yang ada di peringkat ke 12, Filipina dan Malasya di peringkat 13, Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di peringkat 21.
Baca Juga: Kemenpar: NTB Bangkit Jadi Misi Wonderful Indonesia ke Singapura
"Inilah bukti kalau pariwisata kita sangat beken di mata dunia. Inilah bukti kerja paten pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan pariwisata, dan asosiasi yang bahu membahu membangun pariwisata Indonesia," tegasnya.
Untuk informasi, Poltekpar Medan dalam melaksanakan pendidikannya dibekali dengan program 3C, yakni Curriculum, Certification, and Centre of Excelent.
"Kurikulum dirumuskan berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Mutual Recognition Arrengment on Tourism Professionals ASEAN), dan capaian pembelajarannya diselaraskan dengan Global Code of Etic of Tourism by UNWTO," paparnya.
Di Poltekpar Medan, sertifikasi telah berstandar UNWTO Tedqual untuk dunia. Lalu sertifikasi CHE untuk pengajar juga bertaraf dunia, sementara sertifikasi BAN-PT untuk Program Studi, sertifikasi AIPT untuk institusi, sertifikasi dosen untuk pengajar bertaraf nasional, ISO 9001:2015, dan LSP 1ST PARTY Akpar Medan.
"Centre of Excelent Poltekpar Medan dikhususkan bagi Geotourism dan Enterpreunership. Pada Oktober 2018, kami melakukan kegiatan pelatihan dan pengabdian masyarakat pada 14 kelompok. Fokus kegiatan di Humbahas, peresmian Inkubator Bisnis Mahasiswa pada saat Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI pada September 2018," jelas Anwari.
Baca Juga: Kemenpar Siap Rakornas III, Bahas Investasi Pariwisata Indonesia