Gempa di Rumah Sunan Wirokromo dan Wirobroto, Pulau Sapudi

Kamis, 18 Oktober 2018 | 08:28 WIB
Gempa di Rumah Sunan Wirokromo dan Wirobroto, Pulau Sapudi
Achmad Ali di Pulau Sapudi. (Suara.com/Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) menggoyang Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018) sekitar pukul 20.06 WIB. (BNPB)
Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) menggoyang Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018) sekitar pukul 20.06 WIB. (BNPB)

Sesampainya di terminal Sumenep, saya sempat bingung bagaimana caranya bisa sampai di Pelabuhan Kalianget karena pagi itu tidak ada transportasi sama sekali. Namun kalau rejeki memang tidak akan kemana.

Pagi itu saya kebetulan bertemu dengan seorang laki-laki asal Kota Blitar. Dia menyapa saya dan menanyakan tujuan saya. Tanpa curiga saya pun memberitahukan tujuan saya. Alhamdulilah, lelaki itu menawarkan tumpangan karena tujuan saya satu arah dengan tujuannya.

Saya sampai di Pelabuhan Kalianget bersamaan dengan suara Adzan Subuh. Sesampainya di sana saya langsung mengecek jadwal kapal. Naas, ternyata jadwal kapal tidak ada. Akhirnya saya putuskan untuk bertanya ke Polsek Kalianget yang jaraknya tidak jauh dari pelabuhan.

Di situlah saya baru mendapatkan kepastian bahwa memang tidak ada jadwal kapal yang akan menyeberang ke Pulau Sapudi. Pak polisi melihat saya kasihan, hingga akhirnya saya dibantu untuk mencari kapal di pelabuhan lain, ternyata hasilnya sama.

Baca Juga: Kisah Nenek Sunati, Tertimbun Reruntuhan Gempa Pulau Sapudi

Solusi pun diberikan ke saya. Jalan satu-satunya untuk bisa ke Pulau Sapudi harus pindah ke Pelabuhan Dungkek yang jarak tempuhnya satu jam dari Pelabuhan Kalianget.

Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) menggoyang Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018) sekitar pukul 20.06 WIB. (BNPB)
Gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR) menggoyang Sumenep, Jawa Timur, Rabu (13/6/2018) sekitar pukul 20.06 WIB. (BNPB)

Akhirnya saya putuskan pergi ke Pelabuhan Dungkek. Polisi masih membantu saya dengan mengantarkan saya ke jalan raya. Sesampainya dijalan raya, saya dicarikan tumpangan mobil angkutan, ternyata tidak ada sama sekali angkutan yang ke arah Pelabuhan Dungkek. Pada akhirnya, saya dititipkan pengendara motor yang kebetulan warga Dungkek.

Ganasnya ombak

Tepat pukul 06.00 WIB saya menginjakkan kaki di Pelabuhan Dungkek, Kabupaten Sumenep Madura. Saya memberanikan diri bertanya pada pemilik warung sebelah laut. Kalu gak salah denger, namana Bu Wati. Saya tanyakan jadwal pemberangkatan kapal jam berapa? Bu Wati menjawab, adanya jam 10.00 WIB-11.00 WIB.

Namun Bu Wati mengkoreksi pertanyaan saya. Katanya, disini bukan kalap tapi perahu kecil yang akan berangkat ke sana. "Kalau kapal besar berangkatnya di Pelabuhan Kalianget," tegasnya.

Baca Juga: Korban Gempa Sapudi Sehari Makan 2 Kali Pakai Sayur Daun Pepaya

Saya sejenak terdiam. Mendadak keringat saya keluar dari pori-pori kulit. Perasaan takut sudah mulai membayangi. Dalam hati saya berkata, apa gak salah menyeberang ke Pulau Sapudi menggunakan kapal kecil yang jarak tempuhnya kurang lebih 4-5 jam perjalanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI