Pasha Ungu Menangis: Saya Siap Mundur dari Wakil Wali Kota Palu

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 17 Oktober 2018 | 17:07 WIB
Pasha Ungu Menangis: Saya Siap Mundur dari Wakil Wali Kota Palu
Pasha Ungu. (Suara.com/Nanda Hadiyanti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu, menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatannya bila tidak mampu menyelesaikan persoalan yang mendera daerahnya pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi pada 28 September 2018.

"Saya secara pribadi sebagai Wakil Wali Kota Palu, kalau memang dianggap tidak maksimal menjalankan pemerintahan, saya tidak ada masalah, saya siap diturunkan atau mengundurkan diri," ujar Sigit sembari meneteskan air mata di kantor DPRD Palu, Sulawesi tengah, Rabu (17/10/2018), seperti diberitakan Antara.

Pernyataan tersebut dikeluarkan Pasha Ungu ini disela-sela skors Rapat Dengar Pendapat di kantor dewan setempat, karena tidak dihadiri Wali Kota Palu, Hidayat.

Menurut dia, kalau pascagempa masyarakat memintanya mundur, dirinya siap, meski demikian dia belum menyampaikan secara formal kepada Wali Kota Palu, Hidayat bagaimana tanggapanya nanti.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ucapkan Ulang Tahun ke Prabowo Lewat Twitter

Dirinya juga tidak ambil pusing terhadap kelompok masyarakat tertentu, yang sengaja memperkeruh suasana agar warga tidak mempercayai kinerjanya selama ini.

"Kami tidak peduli dihujat, kami tidak mau pusing dihina sampai dikatakan tidak mampu, saya secara pribadi tanpa membawa unsur-unsur pemerintah berusaha bekerja. Kalau setelah ini, saya (mundur), mungkin pak wali seperti apa nanti, bagaimana tanggap dia, saya belum tahu," katanya.

Vokalis band Ungu ini mengatakan, pada masa awal pascagempa, bantuan logistik yang datang sangat terbatas, sehingga ada warga yag tak mendapat bantuan.

"Apalah artinya saat datang pada awal-awal hanya satu truk. Kira-kira bagaimana rasanya kalau Anda berada di situ. Boleh dikata aparatur pemerintah sudah bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, kira-kira seperti apa yang kami harus lakukan," bebernya, dengan bicara terbata-bata.

Pasha tidak mempersoalkan jabatannya, karena yang terpenting warga Palu bisa bangkit setelah diterpa bencana.

Baca Juga: Gara - gara Truk Sampah, Hubungan Jakarta dan Bekasi Memanas

"Saya kira (jabatan) itu bukan persoalan. Tapi hari ini bagimana kita memberikan pemenuhan jaminan hidup masyarakat, terkait tuntutan kebutuhan makanan mereka, karena tanggap darurat ini diperpanjang sampai tanggal 26 Oktober," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI