Suara.com - Polisi telah menyita sejumlah barang bukti terkait kasus perusakan terhadap dua rumah makan khas Manado di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Menurut polisi, para pelaku menggunakan puluhan sepeda motor saat beraksi.
Selain batu dan pecahan kaca, polisi juga menemukan botol air mineral berisi bensin saat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah makan tersebut.
"Yang jelas barang buktinya kan ada batu, pecahan kaca, ada bensin dimasukkan ke botol (kemasan air mineral)," kata Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana saat dikonfirmasi, Rabu (17/10/2018).
Namun demikian, Rosiana belum bisa menyimpulkan apakah para pelaku pengrusakan ini berasal dari ormas atau bukan.
Baca Juga: Kasus Suap Meikarta, KPK Segera Panggil Pihak Lippo Group
"Saya belum bisa menyampaikan hal itu. Karena pelakunya belum diketahui juga," kata dia.
Lebih lanjut, Rosiana juga belum bisa memastikan motif terkait kasus penyerangan di dua rumah makan tersebut.
Diketahui, dua rumah makan khas Manado bernama Andy Watung dan Bunaken dirusak oleh sekelompok orang tak dikenal pada Selasa (16/10) dini hari. Massa juga merusak dua unit mobil di dekat rumah makan tersebut.
Yetty Sofia Watung (50), salah satu pemilik rumah makan Manado Andy Watung menyampaikan, aksi pengrusakan itu terjadi setelah dirinya menutup warung.
Saat hendak beristirahat, tiba-tiba Yetty mendengar teriakan massa yang hendak membakar tempat usahanya. Bahkan Yetty mengaku sempat mendengar ada ancaman dari massa untuk membunuh dirinya.
Baca Juga: YouTube Tumbang, Meme-Meme Kocak Bertebaran di Medsos
"Selesai berdoa mau pulas tidur, tahu-tahu di luar sudah teriak-teriak bakar saja, bakar, kalau perlu bunuh saja," kata Yetti kepada Suara.com, kemarin.
Dia juga menyampaikan, jika sebagian massa yang merusak warungnya itu mengenakan kopiah dan didominasi anak muda. Kejadian pengrusakan rumah makan itu berlangsung sekitar 10 menit.
"Mereka rata-rata berpeci terus kebanyakan mereka anak muda mengendarai sepeda motor. Jalan penuh oleh kendaraan mereka," ujar dia.