Pengamat: Tak Sedikit Kekurangan Anies Setahun Pimpin Jakarta

Rabu, 17 Oktober 2018 | 06:31 WIB
Pengamat: Tak Sedikit Kekurangan Anies Setahun Pimpin Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Jakarta Trubus Rahardiansyah menilai satu tahun masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sudah berhasil. Namun tak sedikit memiliki kekurangan.

Menurut Trubus, satu kesuksesan yang patut dari era ini adalah keberhasilan Anies-Sandi dalam menyatukan masyarakat Jakarta yang awalnya sempat terpecah karena Pilkada menuju terwujudnya kohesi dan integrasi sosial, sehingga jarang terjadi konflik-konflik sosial, demo" berjilid-jilid" (berulang kali) dan tawuran antarwarga.

"Sejak terpilih menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, semakin hari ada beberapa kebijakan yang berhasil oleh Anies. Namun juga tak sedikit ada beberapa kebijakan yang dapat dikatakan masih berjalan dan perlu ditangani serius," kata Trubus saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Selain itu, kebijakan yang dapat dikatakan berhasil antara lain, menutup Hotel plus diskotek Alexis; pelaksanaan program KJP Plus; mengganti JPO dengan pelican crossing; program kartu lansia; penanganan reklamasi; program rumah DP 0 rupiah (SAMAWA); pembangunan trotoar Sudirman-Thamrin; libur sekolah selama Asian Games; program ganjil genap; penataan kampung akuarium dan program pembatasan penggunaan air tanah.

Baca Juga: 31 Hasil Kerja Anies Selama Setahun Gantikan Ahok

"Semua program itu dapat dikatakan berhasil meskipun diakui masih belum optimal di mata publik," kata Trubus.

Serius ditangani Kendati demikian, ada beberapa kebijakan yang dapat dikatakan masih berjalan dan perlu ditangani serius yaitu kebijakan OK OCE; OK OTrip yang diganti dengan Jak Lingko; penyelesaian kasus Sumber Waras dan tanah Cengkareng," ujar dia.

Program OK OCE perlu ditata ulang dengan fokus pada output dan keberlangsungan program, karena program ini memerlukan dukungan infrastruktur yang kuat seperti SDM, payung hukum yang kuat, anggaran yang besar, dukungan perbankan, dukungan lembaga keuangan, dukungan UMKM dan kapasitas kebijakan.

Sedangkan untuk OK Otrip atau Jak Lingko juga perlu ditata ulang dengan fokus pada peningkatan layanan, koordinasi antar dinas perhubungan dan para pengusaha angkutan umum, kebijakan yang transparan, dukungan perbankan yang memadai, serta perlindungan pada pengguna.

"Sosialisasi perlu dilakukan secara masif sehingga penumpang tertarik untuk menggunakan kartu OK Otrip atau Jak Lingko. Bahkan ke depan perlu diintegrasikan Trans Jakarta dengan moda LRT dan MRT sehingga masyarakat memperoleh benefit, cepat dan aman, serta mau menggunakan transportasi umum bukan mobil pribadi," ucapnya.

Baca Juga: Setahun Jadi Gubernur, PKS Tantang Pengusung Ahok Kritisi Anies

Trubus menambahkan keunggulan kebijakan Anies ada pada kekuatan konsep meskipun pada awalnya terkesan terburu-buru dan dipaksakan untuk sekedar memenuhi janji politik. Namun dalam beberapa bulan ke belakang, dia melihat Anies cenderung lebih berhati-hati, matang dalam bertindak dan penuh persiapan matang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI