Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah berkomitmen untuk memberikan kesetaraan pada penyandang disabilitas. Ini dibuktikan dengan porsi 2 persen bagi penyandang difabel menjadi pegawai di Pemprov DKI.
"Kita berikan jatah 2 persen dalam rekrutmen (CPNS DKI)," ujar Anies usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau fasilitas untuk penyandang disabilitas di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Anies mengatakan, Pemrov DKI Jakarta sudah mulai menerapkan ramah untuk penyandang disabilitas di gedung-gedung milik Pemda DKI.
Kemudian, setiap pemilik gedung bertingkat di Ibu Kota juga diminta untuk menerapkan hal yang sama. Pemilik yang ingin mengajukan perpanjangan Sertifat Layak Fungsi (SLF) diwajibkan untuk membuat fasilitas bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Elly Sugigi Minta Dinikahi Irfan Sbaztian Tiap Hari
"Sehingga SLF-nya bisa diperbarui jika itu sudah tersedia," Anies menambahkan.
Sebelumnya saat meninjau GBK, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menilai fasilitas untuk disabilitas di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 80 persen baik. Ini disampaikan Jokowi setelah meninjau toilet, musala, dan trotoar untuk disabilitas.
"Kami ingin mendorong agar semua provinsi, semua kota, semua kabupaten itu ramah terhadap disabilitas," ujar Jokowi di Stadion GBK, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Dalam peninjauan ini, Kepala Negara juga mendapat masukan soal fasilitas untuk disabilitas dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Ke depan, seluruh bangunan, transportasi akan kami dorong penuh untuk ramah pada disabilitas," jelas Jokowi.
Baca Juga: Foto: Histeris, Roro Fitria Peluk Makam Ibundanya
Selain itu, Jokowi juga akan mengundang para disabilitas untuk membahas kekurangan fasilitas umum bagi penyandang difabel.
"Kami ingin undang rekan kami disabilitas bahas ini bisa dikaitkan insentif fasilitas pajak izin layak fungsi saya kira dki sudah menerapkan itu," katanya.
Saat meninjau toilet untuk difabel, Jokowi menyampaikan sejumlah kekurangan. Di antaranya wastafel ketinggian, pintu masih menggunakan pintu dorong bukan geser.
"Saya juga akan bicara kewirausahaan dengan kaum difabel," ujarnya lagi.