Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah buka suara mengenai penyataan Presiden PKS Sohibul Iman yang memperbolehkan kadernya menggunakan kampanye negatif dalam Pemilu 2019.
Dirinya tidak bersepakat soal penggunaan kampanye negatif dalam Pemilu maupun Pilpres 2019. Baginya, negatif dalam mengkritik kelemahan lawan bukanlah sesuatu yang “negatif”, melainkan sesuatu yang positif.
"Begini ya, kalau kita bicara negatif sebagai kritik, itu bukan negatif, itu positif malah. Harus ada datanya, harus ada basis argumennya. Kalau negatif dalam pengertian ini, benar salah kita negatifkan, kan tidak boleh begitu juga," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Fahri menilai, kritik berbasis data merupakan hal yang penting. Itu merupakan mekanisme yang baik dalam menyampaikan kritik terhadap lawan politik.
Baca Juga: Ada 91 Penggusuran Selama Pimpin Jakarta, Anies Tak Konsisten
"Saya kira argumen dan kritik berbasis data itu penting. Kita ini senang berdebat termasuk mengkritik semua orang. Saya termasuk dianggap sebagai kritikus, tapi tolong kritik saya kalau tidak punya data. Saya akan meminta maaf kalau saya tidak punya data," jelasnya.
Lebih jauh, Fahri menilai Sohibul Iman sudah siap menanggung dosa atas seruan kampanye hitam kepada kader PKS.
"Mungkin Pak Sohibul mau menanggung dosanya. Tanya lagi ke dia, dia mau menanggung dosanya?" tutur Fahri.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman memperbolehkan kadernya untuk melakukan kampanye negatif pada Pemilu 2019. Hal itu dia sampaikan dalam acara Konsolidasi Akbar Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).
Presiden PKS Sohibul Iman mengajak kadernya untuk memperbanyak kampanye positif dengan menonjolkan kelebihan yang dimiliki partainya. Kendati begitu dia mempersilakan kadernya untuk berkampanye negatif.
Baca Juga: Pakai Batik di Kontes Internasional, Wakil Malaysia Dihujat
"Saya dalam beberapa kesempatan 80 persen dalam kampanye kita harus positive campaign. Silakan antum masuk ke negative campaign cukup 20 persen," kata Sohibul di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).