Gerakan Rakyat Melawan IMF -WB Kecam Represi dan Teror di Bali

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 14 Oktober 2018 | 21:54 WIB
Gerakan Rakyat Melawan IMF -WB Kecam Represi dan Teror di Bali
Konferensi pers Gerakan Rakyat Menentang International Monetary Fund – World Bank (GRM IMF – WB) di Denpasar, Bali, Minggu (14/10/2018). [dok.GRM IMF-WB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerakan Rakyat Menentang International Monetary Fund – World Bank (GRM IMF – WB), mengungkapkan beragam kegiatan mereka untuk melawan pertemuan kedua lembaga itu di Bali terus dibayang-bayangi oleh represifitas aparat keamanan.

Juru Bicara GRM IMF-WB Helda Khasmy mengatakan, represi terbaru terjadi saat mereka menggelar puncak aksi massa di kawasan Nusa Dua Bali, tempat penyelenggaraan pertemuan tahunan dua lembaga donor tersebut, Minggu (14/10/2018).

“Setelah konferensi tandingan tingkat internasional yang kami prakarsai dirintangi, aksi massa GRM IMF-WB juga direpresi. Minggu siang, aparat keamanan berusaha membubarkan aksi demokratis, bahkan mendorong peserta aksi,” kata Helda dalam konferensi pers di Denpasar.

Ia menjelaskan, represi dan teror terhadap GRM IMF-WB menunjukkan pemerintah bersikap anti-demokrasi.

Baca Juga: 10 Klub Bertarung di Pramusim IBL 2018

“Kami menggunakan hak kebebasan berpendapat untuk memprotes kejahatan serta perampokan IMF-WB di seluruh daerah Indonesia. Kenapa dihalang-halangi,” tukasnya.

Helda memastikan, puluhan organisasi massa rakyat di Indonesia yang tergabung dalam GRM IMF-WB tak bakal berhenti mengampanyekan kejahatan IMF-WB.

Selain itu, setelah pertemuan tahunan IMF-WB selesai pada Minggu hari ini, Helda mengucapkan terima kasih kepada rakyat Bali yang mendukung beragam kegiatan GRM IMF-WB.

"Sempat ada upaya membenturkan aksi dan tujuan GRM IMF-WB yang berskala internasional dengan masyarakat Bali. Tapi, rakyat Bali tetap mendukung kegiatan kami melawan IMF-WB," ungkapnya.

Rudi HB Daman, juga Jubir GRM IMF-WB, mengungkapkan rangkaian kegiatan mereka sebagai respons atas pertemuan IMF-WB di Bali tak lepas dari aksi represi, teror, maupun pelarangan.

Baca Juga: IndonesiaLeaks Tantang Pihak yang Sebut Kasus Buku Merah Hoaks

"Contohnya saja, terdapat kejanggalan dalam pembatalan sepihak pada menit-menit akhir dari sejumlah pengelola tempat yang bakal dijadikan lokasi konferensi tandingan pertempuan IMF-WB. Mabes Polri juga secara resmi mengakui pembubarkan acara itu demi menjaga martabat bangsa,” bebernya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI