Suara.com - Nur Kholizah (9) bocah yang diselamatkan ayahnya dari reruntuhan atap dan tembok rumah akibat gempa Kepulauan Sapudi bermagnutido 6,3 yang terjadi pada Kamis (11/10/2018), tak menunjukkan rasa trauma.
Anak dari pasangan Junaidi (35) dan Nurul Fatmawati (30), warga Desa Prambanan, Dusun Konlaok, Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep Madura, terlihat seperti tak memiliki beban.
Saat didatangi Suara.com di dekat rumahnya yang hancur rata dengan tanah, Nur Kholiazah sedang asyik bermain dengan boneka beruang kesayangannya. Sesekali dia seakan mengajak bicara boneka berwarna pink itu.
Kondisi ini bukan berarti tidak menyisakan kesedihan buat Nur Kholizah. Akibat gempa yang merusak rumahnya, baju sekolahnya tidak bisa diselamatkan.
"Baju sekolah dan barang lainnya milik anak saya masih tertimbun. Begitu juga dengan barang-barang berharga lainnya," jelas Nurul Fatmawati (30), pada Suara.com, Minggu (14/10/2018).
Meski tak memiliki baju seragam, semangat Kholizah tak surut. Agar tetap bisa mengikuti proses belajar mengajar di bangku Sekolah Dasar (SD) Pancoran kelas 3, Kholizah menggunakan baju seadanya.
"Anak saya tetap memilih sekolah. Meski tak punya baju, sepatu, buku dan alat-alat sekolah lainnya, dia tetap berangkat," tambah Fatmawati.
Namun setelah tiga hari sekolah sejak kejadian gempa, akhirnya Kholizah mendapatkan bantuan buku dari gurunya.
"Ya Alhamdulillah, dikasih buku sama gurunya. Semoga anak saya semakin semangat belajarnya," harapnya.
Baca Juga: Hilang saat Mancing Ikan, Kardi dan Juhanta Tewas Berpelukan
Kontributor : Achmad Ali