Suara.com - Ritual sedekah laut di Pantai Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sedianya digelar Sabtu (13/10/2018) pagi batal digelar, setelah segerombolan orang bercadar merusak berbagai properti acara tersebut.
Gerombolan bercadar meninggalkan pesan yang menyebut tradisi yang rutin digelar tiap tahun itu merupakan budaya syirik.
Perusakan terjadi pada Jumat (12/10/2018) tengah malam. Acara sedekah laut yang sudah berlangsung tiap tahun itu, akhirnya hanya menggelar acara pentas keseniannya tanpa acara pelarungan sesaji ke laut.
Seorang nelayan Pantai Baru, Tuwuh (48) membenarkan adanya perusakan properti sedekah laut tersebut.
Baca Juga: Ini Innerwear Anti Keringat, Rutinitas Outdoor Tetap Segar
"Baru kali ini acara sedekah laut dibatalkan. Tenda dan panggung kehormatan sudah terpasang tapi tidak ada sedekah lautnya," kata Tuwuh, seperti diberitakan Harian Jogja—jaringan Suara.com, Sabtu (14/10/2018).
Menurut Tuwuh, perusakan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB di sekitar pintu masuk Pantai Baru, tepatnya dekat patung ikan hiu dan macan yang menjadi ikon pantai tersebut.
Gerombolan orang sekitar 50 orang datang mengendarai sekitar 20 kendaraan roda empat dan sejumlah kendaraan roda dua.
Mereka langsung merusak gapura tempat acara, meja, dan mengobrak-abrik kursi tamu yang sudah tertata rapi.
"Bilang Allahu Akbar, pakai cadar, nyacah bonggol [mencacah penjor] otomatis bawa senjata tajam [sajam]," kata Tuwuh.
Baca Juga: Kepolisian: Ciptakan Road Safety Zero Accident dengan Teknologi
Setelah melakukan perusakan, pelaku kemudian memasang spanduk bertuliskan, 'Kami menolak Semua Kesyirikan Berbalut Budaya Sedekah Laut atau Selainnya'.