Namun, dalam eksekusinya, GenPI juga akan terlibat. Pembagian kerjanya pun jelas, tidak akan saling tumpang tindih.
GenWI akan dekat dengan customers karena berada di Singapura, sedangkan GenPI dekat dengan product.
"Jadi promosi online akan dilakukan GenPI,” paparnya.
Produk pariwisata yang bisa ditawarkan adalah destinasi. Customers pariwisata adalah travellers atau pasarnya.
Baca Juga: Keren, Generasi Wonderful Indonesia Hadir di Selandia Baru
“Untuk level pertama, lebih banyak promosikan destinasi, Calendar of Events dan kebijakan atau deregulasi di sektor pariwisata. Calendar of Events (CoE) Kemenpar menempatkan Kepri (Batam Bintan) sebagai salah satu andalan, setelah Bali dan Jakarta, termasuk di 2019,” paparnya.
Pasar Singapura memang sangat menggoda buat Indonesia. Estimasi jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura selama 12 bulan terakhir, hampir mencapai 12 juta pax.
Rinciannya, 32 persen dari ASEAN minus Indonesia, 22 persen dari Cina-Hong Kong, 17 persen dari Asia-Pasifik, 14 persen dari Asia Tengah, MEA, Afrika; dan sisanya dari Eropa dan Australia.
“Sementara wisman ke Indonesia yang transit di bandara Singapura, jumlahnya tidak sampai 700 ribu orang. Artinya, peluang kita untuk menggaet wisman yang jumlahnya sekitar 11 juta orang lebih itu, masih terbuka luas,” paparnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sangat mendukung langkah GenWI Singapura yang akan mengenalkan Hot Deals.
Baca Juga: Generasi Wonderful Indonesia Diluncurkan di Jepang
“Paket Hot Deals menggabungkan 3A dalam satu paket yang murah, menggunakan excess capacity, atau kapasitas yang tidak terpakai. Saya melihat, Singapura memiliki potensi yang sangat besar, karena sesungguhnya Singapura bukanlah tourism hub, tapi transportation hub,” paparnya.