Indonesia dan Singapura Bahas Penguatan Konektivitas Pariwisata

Jum'at, 12 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Indonesia dan Singapura Bahas Penguatan Konektivitas Pariwisata
Presiden RI Joko Widodo berbicara pada sesi pleno Forum Ekonomi Dunia ASEAN di Convention Center, di Hanoi, Vietnam, Selasa (12/9/2018) (Foto: ANTARA/REUTERS/Kham)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan kesepakatan yang yang dibuat Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Di sektor pariwisata, kerja sama Indonesia dan Singapura ditekankan pada peningkatan konektivitas transportasi untuk membuka sejumlah jalur udara dan laut. Target utamanya adalah meningkatkan kunjungan turis mancanegara ke Indonesia, khususnya ke 10 Destinasi Prioritas, yang dikenal senagai Bali Baru.

"Saya dan PM Lee menyambut baik berbagai perkembangan kerja sama kedua negara, seperti pembukaan jalur penerbangan antara Singapura-Toba, Singapura-Belitung, dan penambahan destinasi kapal pesiar dari Singapura ke Surabaya, ke Bali Utara, ke Jakarta, ke Kuala Tanjung, dan ke Bintan," ujar Jokowi, usai pertemuan Indonesia-Singapura Leader's Retreat, di Hotel The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (11/10/2018).

Kedua kepala negara ini tidak hanya membicarakan pariwisata, tapi juga kepentingan dan kerja sama negara-negara di tingkat regional (ASEAN).

Baca Juga: Presiden: IMF-World Bank Untungkan Pariwisata Indonesia

Menurut presiden, sebagai dua negara pendiri ASEAN, Indonesia dan Singapura memiliki tanggung jawab moral untuk terus memperkuat organisasi negara-negara Asia Tenggara.

"Kita harus memperkuat kontribusi ASEAN terhadap perdamaian, stabilitas, kesejahteraan kawasan dan dunia, termasuk dalam pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik," ujarnya.

Sementara di akhir pernyataan, Presiden Joko Widodo tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan Singapura bagi keanggotaan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

Di tempat terpisah, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik jalinan kerja sama tersebut. Hal ini dinilai akan membantu Indonesia dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara.

“Kerja sama yang dilakukan dua kepala negara ini akan berpengaruh besar buat pariwisata Indonesia, karena konektivitas semakin luas. Wisatawan pun memiliki banyak akses untuk datang ke Indonesia melalui Singapura,” paparnya.

Baca Juga: Menpar: Di Masa Depan, Pariwisata Jadi Industri Favorit

Menteri asal Banyuwangi ini juga optimistis, target kunjungan 17 juta wisman pada 2018, dan 20 juta wisman tahun 2019, bisa tercapai.

REKOMENDASI

TERKINI