Tak Sepakat Prabowo Disebut Pemalas, PKS Minta Demokrat Solid

Jum'at, 12 Oktober 2018 | 15:32 WIB
Tak Sepakat Prabowo Disebut Pemalas, PKS Minta Demokrat Solid
Prabowo mencicipi teh herbal buatan santri LDII. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Pencapresan PKS Suhud Alyuddin tak sependapat dengan politisi Partai Demokrat Andi Arief yang menilai Calon Presiden Prabowo Subianto tidak serius untuk menjadi presiden. Suhud yakin Prabowo sangat serius menghadapi Pemilihan Presiden 2019.

Menurut Suhud, Prabowo tengah menyesuaikan diri untuk tidak menampilkan kampanye yang menggebu-gebu di saat Indonesia dilanda banyak bencana alam.

“Sebagaimana pernah disampaikan Pak Prabowo sendiri, karena saat ini kondisi bangsa sedang berduka karena banyak bencana, beliau sengaja membatasi dalam kegiatan kampanye dan juga statement politik,” kata Suhud saat dihubungi wartawan, Jumat (12/10/2018).

Andi Arief dalam akun Twitter pribadinya @AndiArief_ sempat mengatakan bahwa masa kampanye yang telah ditetapkan hanya berjalan selama 6 bulan merupakan waktu yang singkat. Oleh karenanya, Andi Arief menyarankan Prabowo untuk segera turun ke tengah-tengah masyarakat untuk menjelaskan program-program yang akan dijalankan apabila terpilih.

Baca Juga: 3 Hari Dicekoki Ciu, Gadis Putus Sekolah Pingsan Digilir 4 Pemuda

Mendengar hal tersebut, Suhud lantas mengatakan yang berbeda. Menurunya, enam bulan masa kampanye termasuk dalam jangka waktu yang lama. Suhud menilai Prabowo tidak usah terlalu terburu-buru.

“Lagi pula masa kampanye masih cukup lama, sehingga tidak perlu terburu-buru dan perlu mengatur ritme. Kami sudah siap dengan agenda kampanye Pak Prabowo hingga 17 April 2019 mendatang,” ujarnya.

Meskipun begitu, Suhud pun tak kemudian menyalahkan Andi Arief atas penilaiannya terhadap Prabowo. Yang terpenting bagi Suhud adalah partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap solid dalam partai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

“Yang terpenting Partai Demokrat sebagai institusi tetap solid dalam koalisi,” pungkasnya.

Baca Juga: Remaja Krisis Identitas Berisiko Alami Penyimpangan Seksual

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI