Prabowo Minjam Makna Slogan Donald Trump, Idola Tetap Bung Karno

Jum'at, 12 Oktober 2018 | 13:24 WIB
Prabowo Minjam Makna Slogan Donald Trump, Idola Tetap Bung Karno
Capres Prabowo Subianto memberikan sambutan di Rakernas LDII tahun 2018. (Dok. Partai Gerindra).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan perihal slogan ‘Make Indonesia Great Again’ yang sempat dihembuskan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Slogan tersebut ramai diperbincangkan, kubu Jokowi – Ma’ruf bahkan menyebut Prabowo tidak kreatif karena menilai slogan tersebut meniru Presiden Amerika Serikat Donald Trump, ‘Make America Great Again’.

Menurut Dahnil, Prabowo hanya meminjam makna dari slogan itu. Bagi Dahnil, Prabowo ialah seorang sosok yang tak pernah berhenti belajar. Banyak tokoh-tokoh besar nasional maupun internasional yang kemudian menjadi panutan Prabowo.

”Pak Prabowo adalah pembelajar beliau, idola beliau tentu Jenderal Sudirman, Bung Karno, Bung Hatta dan lain-lain,” jelas Dahnil kepada Suara.com, Jumat (12/10/2018).

Meski demikian Dahnil membantah kalau Prabowo disebut juga akan meniru gaya kepemimpinan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat yang kerap mengundang kontroversi.

Baca Juga: KLHK Gelar Diskusi Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan

Dahnil mengungkapkan bahwa Prabowo hanya meminjam semangat nasionalisme dari pesan American Great Again, slogan yang membawa Donald Trump menang dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat.

“Beliau belajar hal-hal positif dari banyak tokoh-tokoh besar. Beliau hanya pinjam semangat nasionalisme dan Patriotisme dari pesan American Great Again itu,” ujarnya.

Pasalnya, Dahnil memaparkan bahwa selama ini Prabowo selalu ingin pemerintahan Indonesia kembali berpegang teguh pada pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang konsen terhadap pengelolaan sumber daya alam dikuasai oleh negara dan hasilnya diberikan untuk kemakmuran rakyat.

“Pasal 33 UUD 1945 sudah tidak lagi menjadi "ruh ekonomi" Indonesia. Penguasaan sumber-sumber ekonomi strategis oleh asing menyebabkan kita tidak berdaulat sebagai bangsa,” pungkasnya. 

Baca Juga: Pulau Kenawa Tak Berpenghuni di NTB, Lihat Keindahannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI