Kementan: Musim Kemarau, Panen Padi Justru Melimpah

Kamis, 11 Oktober 2018 | 09:18 WIB
Kementan: Musim Kemarau, Panen Padi Justru Melimpah
Ilustrasi lahan padi. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Panen juga sedang dilakukan di Kabupaten Tuban. Oktober ini, luas panen diperkirakan mencapai 7.699 ha, dan sampai Desember, diperkirakan total panen mencapai 14.767 ha, atau setara produksi 86.080 ton.

Tidak hanya padi, di Kabupaten Tuban, total luas panen jagung Oktober-Desember diperkirakan seluas 11.477 ha, atau setara 61.711 ton.

"Sementara itu, Kabupaten Magetan mencatat, panen Oktober seluas 3.926 ha, dan dari Oktober-Desember diperkirakan akan ada panen dari lahan seluas 10.496 ha," ujar Maman.

Produksi Beras Aman, Harga Stabil
Berdasarkan perhitungan Kementan, prediksi luas panen Oktober-Desember 2018 sebanyak 2,85 juta ha, sehingga diperkirakan akan ada produksi 15,09 juta ton GKG, atau setara dengan 8,7 juta ton beras.

Baca Juga: Atasi Stunting, Kementan Siap Luncurkan Padi ber-Zink Tinggi

"Dengan perkiraan kebutuhan beras dari Oktober hingga Desember, yang mencapai 7,5 juta ton, maka kondisi ini masih cukup aman," tegas Maman.

Ia menambahkan, peningkatan produksi padi 2018 terjadi karena Indonesia mampu memanfaatkan kekeringan sebagai peluang untuk meningkatkan luas tanam dan produktivitas. Sumber pertumbuhan luas tanam tersebut diperoleh dari pemanfaatan lahan rawa, lebak dan pasang surut serta pengembangan padi pogo sawah dan gogo rawa.

"Di musim kemarau, peningkatan produktivitas tanaman terjadi karena radiasi matahari maksimal, sementara serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) dimitigasi sehingga resiko kehilangan hasil bisa diminimalisir," ungkap Maman.

Dengan data dan laporan tersebut, Maman menyatakan, isu kenaikan harga perlu dipertanyakan keakuratannya. Terkait harga beras, Maman menekankan bahwa adanya isu kenaikan harga beras tidak bisa dikaitkan dengan produksi yang rendah, karena faktor rantai pasok lebih berpengaruh atas disparitas harga di petani dan di tingkat konsumen.

Laporan data Petugas Informasi Pasar, saat ini, harga rata-rata beras medium Oktober masih lebih rendah daripada harga rata-rata bulanan pada 2018. Harga rata-rata beras medium sampai dengan 5 Oktober adalah Rp 9.131/kg.

Baca Juga: Kementan akan Gelar Kontes Ternak Terbesar se-Jatim di Blitar

Angka ini masih lebih rendah dibanding harga rata-rata bulanan pada 2018, sebesar Rp 9.191/kg. Tidak hanya beras medium, catatan harga beras PIBC pada Oktober untuk beras Cianjur Kepala, IR 64 gradeI dan IR 42, masih lebih rendah dibandingkan harga rata-rata bulanan selama 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI