Suara.com - Beberapa warung kopi di Kota Palu, Sulawesi Tengah mulai dibuka pasca gempa Palu, pekan lalu. Uniknya, khusus para relawan bisa ngopi dengan membayar keikhlasnya.
"Untuk para relawan, bayar seikhlasnya," kata Syahril, salah seorang pemilik warung kopi di kawasan Jembatan I Palu, Selasa (9/10/2018) sore.
Harga khusus diberlakukan untuk kalangan sukarelawan, sedangkan bagi konsumen biasa, harga segelas kopi sebesar Rp10 ribu. Warung kopi Syahrul dilengkapi beberapa meja sederhana, dan hanya dibuka mulai sore hingga malam hari.
Di warung kopi itu ada tulisan "Kami sudah tersenyum kembali. Palu bangkit lagi. Warkop sudah kembali buka."
Baca Juga: Palu Rawan Gempa, BMKG Usulkan Ibu Kota Sulteng Dipindahkan
"Kami buka sampai malam, sampai sepi pembeli," ujarnya.
Di Palu, harga segelas kopi berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu. Pasca bencana, berbagai warung kopi tidak beraktivitas, dan sebagian menjadi posko penyaluran bantuan bagi korban bencana.
Pada hari-hari ini, Kota Palu mulai berangsur-angsur bangkit kembali. Aktivitas perdagangan besar hingga usaha kecil mulai mengeliat di tengah suasana wilayah yang porak poranda. Salah seorang sukarelawan pemulihan pascagempa Palu-Donggala-Sigi yang singgah di warung itu merasa bersyukur, karena aktivitas perekonomian di Palu mulai berangur-angsur pulih.
"Jika masyarakat sudah mulai berjualan, pembeli sudah mulai berdatangan, saya yakin Palu akan kembali seperti dulu lagi," kata Fadil, asal Kota Kendari. (Antara)
Baca Juga: Wapres JK: Korban Gempa Palu Butuh Peralatan Rumah Tangga