Marinova, mantan jurnalis lifestyle (gaya hidup), adalah presenter program gelar wicara liputan investigatif untuk stasiun televisi TVN, saluran populer di timur laut Bulgaria.
Bulan lalu, ia mulai melakoni sebagai pembawa acara program yang dinamakan ”Detektor” tersebut. Sebelum ditemukan tewas, program yang dibawakan Marinova fokus pada upaya investigasi dua jurnalis terhadap kasus korupsi.
Kasus itu adalah dugaan penyelewengan dana oleh jaringan perusahaan di Bulgaria. Sementara dua jurnalis yang melakukan peliputan investigatif kasus itu, yakni Dimitar Stoyanov (Bulgaria Bivol) dan Attila Biro (Rise Project) sempat ditahan polisi pada pertengahan September.
Sementara Transparency International, organisasi nirlaba pengawas korupsi global, mengidentifikasi Bulgaria sebagai negara paling korup di Uni Eropa.
Baca Juga: Penalti Fabiano Beltrame buat Persib Tertinggal di Babak Pertama
Sementara Reporters Without Borders –organisasi penganjur kebebasan pers—menempatkan Bulgaria di peringkat 111 dari 180 negara dalam indeks kebebasan pers tahunan, atau terendah di Uni Eropa.
Atanas Tchobanov, Pemimpin Redaksi Bivol, mengatakan dalam sebuah wawancara telepon bahwa dia skeptis terhadap respons pemerintah mengenai pembunuhan Marinova.
"Kami tidak dapat mengecilkan kemungkinan dan versi apa pun, tetapi jika Anda menyelidiki pembunuhan itu, Anda mencari motif," katanya.