Dan saat gempa, rumah sakit ini tetap beroperasi meski dengan keadaan yang seadanya untuk menangani pasien dan korban bencana alam termasuk 16 pasien sakit jiwa yang saat bencana menerjang harus diungsikan dulu ke lapangan di sekitar rumah sakit.
Saat meninjau rumah sakit jiwa yang bergabung fasilitas pengobatan bagi penyakit umum tersebut, Antara mendengar beberapa pasien jiwa ada yang meneriakan "gempa pak, di sini pusatnya" yang kata Nirwansyah dikarenakan pengaruh keriuhan pada waktu itu di mana pasien dan perangkat rumah sakit juga sama-sama tegang. (Antara)