Paspampres Tekuk Pose 2 Jari Mahasiswa yang Foto Bareng Jokowi

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 09 Oktober 2018 | 13:50 WIB
Paspampres Tekuk Pose 2 Jari Mahasiswa yang Foto Bareng Jokowi
Video amatir yang merekam aksi satu personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menekuk jari seorang mahasiswa yang membentuk simbol 2 jari, viral di media-media sosial. [Facebook/Macan Asia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Video amatir yang merekam aksi satu personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menekuk jari seorang mahasiswa yang membentuk simbol 2 jari, viral di media-media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi di sela-sela kunjungan Presiden Jokowi ke Universitas Sumatera Utara, Senin (8/10/2018).

Dalam video yang viral itu, tampak Jokowi tengah dikeremuni mahasiswa USU yang ingin berfoto bersama.

Satu di antara mahasiswa tersebut, yakni lelaki berkacamata, berjalan cepat ikut kerumunan untuk berfoto bersama Jokowi, sembari mengacungkan telunjuk dan jari tengah, membentuk simbol 2 jari.

Baca Juga: Panggilan Amin Rais, Ma'ruf Amin: Itu Urusan Polda Metro Jaya

Melihat hal itu, satu Paspampres yang persis berada di depan mahasiswa itu langsung menekuk jari mahasiswa berjaket almamater berwarna hijau tersebut.

Paspampres berusaha menutup jari telunjuk dan tengah mahasiswa tersebut. Namun, lelaki itu sembari tersenyum justru mengacungkan jari jempolnya.

Paspampres tersebut yang enggan disebut namanya menegaskan, tidak bermaksud mengarahkan lelaki itu untuk membentuk simbol 1 jari ataupun 2 jari.

“Maksudnya itu tak perlu mengangkat jari. Paspampres tugasnya menjaga presiden, itu untuk berjaga-jaga. Tapi ya namanya juga masyarakat, senang bertemu bapak (Presiden Jokowi),” tukas paspampres yang tak mau disebut namanya itu.

Jokowi berada di USU untuk memberikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke-66 USU, di Auditorium Kampus USU.

Baca Juga: The Moffatts Reunion Hadir di The 90's Festival!

Dalam orasinya, Jokowi mengajak seluruh mahasiswa USU mengembangkan minat berwirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja baru, sejak dini.

 “Dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan kita masih di ranking 90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik, peringkat kita ke-16 dari 24 negara. Jumlah inovasi dan paten kita juga masih rendah, yaitu peringkat 87 dari 137 negara. Artinya masih banyak pekerjaan besar yang harus kita selesaikan,” kata Jokowi, seperti diberitakan Medan Headlines—jaringan Suara.com.

Banyak cara dapat dilakukan pimpinan universitas untuk mengembangkan semangat kewirausahaan itu di lembaganya masing-masing.

Salah satunya yang disebut Jokowi ialah, dengan membangun ekosistem bagi para wirausaha pemula dan mengembangkan sejumlah skema pembiayaan alternatif bagi mereka.

Meski demikian, dirinya mengingatkan bahwa semangat kewirausahaan ini tidak selalu berbicara soal keuntungan dan bisnis. Banyak masalah-masalah sosial yang juga harus dipecahkan oleh para wirausaha ini.

“Kewirausahaan tidak selalu semata menghasilkan profit bagi perusahaan, tapi juga melahirkan benefit bagi masyarakat luas. Berusaha menjadi sociopreneur yang memecahkan masalah sosial melalui cara-cara kewirausahaan. Sungguh saya berharap agar pendidikan tinggi mampu meningkatkan perannya dalam pengembangan ekosistem untuk mencetak para sociopreneur,” tuturnya.

Pada penghujung acara, Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo diberi kenang-kenangan ulos. Ulos “gatip” untuk Presiden dan ulos “ragi-ragi” untuk Ibu Iriana, makna dari kedua ulos itu adalah agar sepanjang hayat sehat, bahagia bersama keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI