Suara.com - Cara mengalahkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017 akan dipakai tim pemenangan Prabowo Subianto - Sandiaga uno untuk mengalahkan Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019. Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera mengusulkan gunakan trik mengalahkan Ahok itu.
Hal itu dikatakan Mardani menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC). Dengan hanya mendapatkan 28,7 persen, Mardani yakin bisa menggulingkan Capres-Cawapres Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin di babak akhir Pilpres 2019.
Mardani menjelaskan hasil survei tersebut menjadi acuan bagi timnya untuk bekerja lebih keras. Pasalnya, survei dengan melibatkan 1.220 responden itu memilih Jokowi untuk kembali menjadi Presiden RI.
Seperti diketahui, pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat sempat diunggulkan publik untuk meneruskan jabatannya sebagai Gubernur dan Wagub DKI.
Baca Juga: Mirip Kasus Ahok, Jubir PSI Minta Prabowo Cs Diproses Hukum
Namun, namanya merosot saat Ahok dituduh melakukan penodaan ayat Al Quran mulai September 2016 lalu. Kalimat 'jangan mau dibodohi dengan ayat Al Quran' yang Ahok lontarkan dikemas sedemikian rupa hingga menjadi sebuah bentuk penghinaan.
"Untuk menanggapi Survei, tim Prabowo Sandi saya arahkan untuk semakin kerja keras," kata Mardani dalam Twitter pribadinya @MardaniAliSera pada Minggu (7/10/2018) pukul 18.19 WIB.
Mardani kemudian berencana untuk mengaplikasikan kinerjanya dalam Pilkada DKI 2017 lalu. Saat itu Mardani menjadi tim sukses Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Seperti diketahui, pasangan Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat sempat diunggulkan publik untuk meneruskan jabatannya sebagai Gubernur dan Wagub DKI.
Namun, namanya merosot saat Ahok dituduh melakukan penodaan ayat Al Quran mulai September 2016 lalu. Kalimat "jangan mau dibodohi dengan ayat Al Quran" yang Ahok lontarkan dikemas sedemikian rupa hingga menjadi sebuah bentuk penghinaan.
Mardani mengungkapkan bahwa saat dirinya menjadi timses Anies Baswedan - Sandiaga Uno jarang melirik hasil survei karena fokus dalam bekerja. Mardani pun menilai proses mengubah hasil survei bisa diatur olehnya.
Baca Juga: Ratna Sarumpaet Ditahan, Ari Wibowo Jadi Ingat Ramalan Ahok
"Seperti di Jakarta, Survei kita abaikan agar fokus bekerja, karena emua bisa diatur. Apakah masih ingat hasil survei terjungkal dengan hasil akhir ?" tanyanya.