Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto dinilai mengada-ada atau ngawur saat dirinya merasa menjadi korban karena dikibulin Ratna Sarumpaet. Ratna Sarumpaet berbohong telah dianiaya, lalu mengaku Prabowo.
Ketua Cyber Indonesia Muannas Alaidid mengaku heran dengan pernyataan Prabowo itu. Justru, Muannas menganggap jika pernyataan Prabowo itu tak berdasar jika merasa menjadi tumbal atas kebohongan yang disampaikan Ratna Sarumpaet.
"Ini nggak bisa mereka dibilang korban itu nggak bisa. Itu ngawur," kata Muannas kepada Suara.com, Senin (8/10/2018).
Muannas menyampaikan, Ratna Sarumpaet juga tak langsung mengklarifikasi atas beredarnya foto-foto lebam yang ternyata adalah dampak dari operasi bedah plastik di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika. Dia menambahkan, Prabowo dan tokoh lainnya itu baru meminta maaf setelah Ratna Sarumpaet berkata jujur atas sandiwara penganiayaan yang dialaminya.
Baca Juga: Pelapor Prabowo cs Bawa Barang Bukti soal Hoaks Ratna Sarumpaet
"Iya (Ratna Sarumpaet tak langsung klarifikasi). Tapi mereka (Prabowo dan tokoh lain) membela diri sebagai korban," kata dia.
Buntut dari kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Muannas turut melaporkan Prabowo, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno dan Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon atas kasus dugaan ujaran kebencian di Polda Metro Jaya pada Rabu (3/10/2018). Adapun tokoh lain yang turut dipolisikan yakni Rizal Ramli, Fahri Hamzah, Hanum Rais, Fahira Idris, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rachel Maryam, Habiburokhman dan Ferdinand Hutahean.
Muannas beralasan turut melaporkan Prabowo dan tokoh lainnya lantaran dianggap ikut menyebarkan kegaduhan atas pernyataan-pernyataan yang disampaikan kepada publik.
'Kan klausulnya adalah menyiarkan berita bohong yang menimbulkan keonaran jadi keonaran itu adalah satu rangkaian peristiwa yang meresahkan antara Ratna Sarumpaet dengan orang yang menyebarkan ini satu kesatuan gitu," kata dia.
Baca Juga: Farhat Abbas Sebut Prabowo cs Pelaku yang Mengaku Korban