Suara.com - Sekelompok orang yang disebut sebagai pesilat mengamuk di sebuah pemukiman warga di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (7/10/2018). Sejumlah orang terluka, puluhan rumah pun rusak.
Kasus ini tengah ditangani Kepolisian Resor Tulungagung. Polisi janji menangkap para pelaku.
"Kami akan selidiki dan tangkap para pelakunya, segera," kata Kabag Ops Polres Tulungagung Kompol Khairil di Tulungagung.
Ada 3 warga yang luka-luka. Sementara puluhan rumah lainnya rusak berat dan ringan akibat dilempari batu oleh rombongan pesilat yang diduga dari kelompok PSHT atau Perguruan Setia Hati Teratai saat perjalanan pulang dari ritual pengesahan anggota baru di Trenggalek pada Minggu dini hari.
Baca Juga: Raih Emas Asian Games, Pesilat Indonesia Diarak Keliling Kota
Tak hanya menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan, belasan sepeda motor juga dirusak. Aksi penyerangan terjadi di Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Tulungagung sehingga membuat suasana mencekam.
Khairil berharap semua warga bisa membantu memberikan data terbaru dan kesaksian terkait peristiwa ini. Polisi mengaku saksi dan barang bukti yang ada saat ini masih sangat minim.
"Untuk itu kami berharap ada kerja sama sehingga bisa menuntaskan kasus ini," tuturnya.
Khairil juga meminta kepada masyarakat untuk mempercayakan penanganannya ke kepolisian. Mereka diimbau memberikan informasi terbaru serta tidak bergerak sendiri untuk menghindari adanya kemungkinan bentrokan baru.
"Yang jelas kami akan segera menuntaskan kasus ini," ujarnya.
Baca Juga: Di Bawah Hujan Deras, Pesilat Buka Preshow Penutupan Asian Games
Kericuhan yang diduga melibatkan oknum dua perguruan silat PSHT dan Pagar Nusa, terjadi di Desa Suruhan Lor Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung, Minggu (7/10/2018) dini hari.
Dalam kericuhan tersebut diketahui tiga orang mengalami luka luka, serta puluhan rumah dan sepeda motor rusak. Selain itu kaca sebuah mushola juga pecah terkena lemparan batu.
Ketua Umum Pagar Nusa Tulungagung, Muhammad Ubaidilah Suwito menuturkan saat kejadian rombongan pesilat PSHT dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara pengesahan anggota di Kabupaten Trenggalek.
Rombongan yang diduga berasal dari wilayah Bandung, Campursarat, Besuki dan Watulimo ini kemudian langsung menyerang warga yang tengah bergerombol. Mereka langsung merusak sepeda motor dan rumah.
"Ada juga warga yang sempat dianiaya dan saat ini masih dirawat di rumah sakit," ujarnya. (Antara)