Suara.com - Bagi para pelajar, sekolah adalah tempat berkonsentrasi menuntut ilmu sekaligus bermain yang indah. Namun, tak demikian bagi Fatta, siswa kelas 5 SD Negeri 1 Palenggiyan, Sampang, Madura, Jawa Timur, yang harus belajar di sekolah sembari mengasuh sang adik balitanya.
Fatta hampir setiap hari bersekolah sembari membawa dan mengasuh sang adik. Bahkan saat teman-temannya asyik bermain saat jam istirahat, Fatta memilih untuk menggendong sang adik agar tertidur di dalam kelas.
Kisah Fatta itu diceritakan dan disebar sang guru, Lindya Putri, melalui akun Facebook miliknya.
"Kenyataan tak menurunkan harapan. Muridku ini selalu bawa adiknya ke sekolah. Alhamdulillah nggak pernah rewel dalam kelas. Tak ingin menyalahkan siapapun. Hanya termenung saat menunggu anak-anak mengerjakan tugas yang kuberikan. Umur segini sudah bisa manage kehidupan. Momong adiknya sambil mencari ilmu. Kalau dilarang bawa adik ke sekolah, pasti si anak tidak datang ke sekolah. Karena nunggu adiknya di rumah dan ortunya kerja," tulis Lindya di Facebook.
Baca Juga: PSI Sebut Prabowo 3 Kali Gunakan Isu Hoaks untuk Mendulang Suara
Foto dan tulisan mengenai Fatta yang diunggah Lindya itu viral. Hingga Minggu (7/10/2018), unggahan itu dikomentari 48 ribu warganet, dan sudah 45.615 kali disebar ulang.
Kepada Suara.com, Minggu sore, Lindya menuturkan Fatta bukan satu-satunya murid yang sering membawa sang adik untuk diasuh di sekolah.
"Iya, ada beberapa murid lain yang juga membawa adiknya untuk diasuh sembari belajar di kelas," kata Lindya kepada Suara.com melalui aplikasi obrolan Facebook.
Ia menuturkan, Fatta dan sejumlah murid lain membawa adiknya ke sekolah karena orang tua mereka harus bekerja di sawah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Lindya mengakui, Fatta harus mengasuh adik balitanya sembari belajar di sekolah juga karena kesadaran mengenai arti penting pendidikan di kalangan orang tua setempat masih kurang.
Baca Juga: Cina Taipei Open 2018: Alfian / Marsheilla Rebut Gelar Juara
"Ada pula orangtua yang tak peduli apakah anaknya mau datang ke sekolah atau tidak," tukasnya.