Demi Festival Nomoni, Fotografer Kemenpar Malah Alami Gempa Palu

Minggu, 07 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Demi Festival Nomoni, Fotografer Kemenpar Malah Alami Gempa Palu
Fotografer Kemenpar, Bambang. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 28 September 2018 tidak akan pernah dilupakan oleh fotografer senior Kementerian Pariwisata, karena ia menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Ada satu sosok yang sangat berkesan buat Bambang saat kejadian itu. Ia adalah Suzana Dorotea, yang membantunya menghindari maut.

Bambang berada di Palu untuk mengabadikan momen Festival Nomoni 2018. Festival ini adalah bagian dari 100 Calendar of Event Kementerian Pariwisata.

“Tanggal 27 sore, aku dan Nana Sefriano (fotografer) berangkat menuju Palu. Tiba di Palu, kita langsung ke hotel 'The Sya', tidur,” terang Bambang, Rabu (3/10/2018).

Bambang melewati hari pertamanya di Palu praktis dengan tidur. Tidak ada kegiatan yang dilakukannya hari itu. Ia memilih menyiapkan kondisi untuk liputan Festival Nomoni, keesokan harinya.

Baca Juga: Festival Pesona Raja Ampat 2018 Jadi Incaran Turis Mancanegara

“Tanggal 28 pagi, saya bersama tim liputan GenPI, meliput rumah adat, lalu lanjut salat Jumat. Setelah itu, kita makan siang dan kembali ke hotel. Sekitar pukul 14.00, saya merasakan gempa di kamar hotel. Tapi cukup pelan dan kita tidak panik. Sekitar 10 menit kemudian gempa lagi,” terangnya.

Saat gempa ketiga, lelaki yang biasa disapa Ombeng itu memutuskan turun ke lobi. Ia mengajak yang lain segera turun, karena sudah pukul 16.00 WIB.

“Kita harus siap-siap ke venue Festival Nomoni. Takut semua jalanan ditutup,” paparnya.

Karena saling menunggu, Bambang baru berangkat pukul 17.00. Dan benar saja, beberapa jalan sudah diblokir. Ia dan rekan-rekan kemudian turun di sekitar Tugu Gerhana Matahari. Mereka menyusuri pantai menuju panggung utama.

Saat itu, suasana mulai ramai. Terlihat banyak anak berlatih menari di panggung. Banyak juga anak-anak diajak orangtuannya bermain dan naik kuda dan lain-lain.

Baca Juga: Tinjau Persiapan Festival Fulan Fehan, 1.500 Penari Sambut Menpar

Pedagang di sekitar pantai pun sudah menggelar dagangannya.

REKOMENDASI

TERKINI